GreenBox Sukses Kembangkan Laundry Ramah Lingkungan
A
A
A
BANYAK pelaku usaha muda yang mendirikan bisnis unik dan kreatif. Salah satunya adalah usaha laundry kiloan ramah lingkungan bernama GreenBox.
Adalah pasangan suami istri, Glady Zean (26) dan Lily Zean (26) yang menggawangi usaha laundry tersebut. Laundry yang terletak di kawasan Jalan Akses UI Kelapa II Depok, tepatnya depan kampus Gunadarma ini sudah tidak asing di kalangan anak kost.
"Kenapa kita kasih nama GreenBox? Karena dari pertama kita buat sampai sekarang, dia benar-benar menghasilkan uang banyak. Jadi, kita menyebutnya kotak hijau pembawa rezeki. Kalau uang itu kan identik dengan warna hijau ya. Jadi, kotak uang lah istilahnya," ungkap Glady kepada Sindonews.
Arti dari Green sendiri, lanjut Glady, karena elemen-elemen yang digunakan mulai dari detergen, pengharum dan apapun itu mengandung bahan ramah lingkungan. Termasuk kantong cucian kustomer yang tidak menggunakan plastik. Inilah yang menjadi filosofi.
"Logo kita bentuknya kotak itu juga yang membuat simple sebenarnya. Jadi, orang-orang bilang kita tuh bukan laundry, tapi Greenbox. Seperti misalnya, ada yang tanya, 'kamu lagi dimana?' Mereka tidak akan jawab laundry, mereka akan bilang di GreenBox. Jadi, kita juga ada keunikan tersendiri dari namanya," tutur Glady.
Selain itu, GreenBox yang awal berdiri hanya bermodal Rp45 juta juga memiliki sesuatu berbeda dari laundry lain.
"Sebelum mendirikan, kita juga sempat survei ke beberapa laundry. Nah, setelah kita survei, ternyata ada beberapa dari mereka yang tidak punya, seperti promo, aroma yang variatif. Nah, kita berpikir, kenapa tidak masuki elemen-elemen yang enggak ada di laundry lain ke laundry kita. Salah satunya adalah dari segi aroma," ujarnya.
Menurut Glady, di samping aroma yang variatif usahanya memiliki sistem setrika menggunakan uap.
"Dengan harga terjangkau yang murah, tapi enggak murahan, orang bisa dapat kualitas laundry yang bagus. Kita memiliki kualitas yang benar-benar beda dari yang lain. Seperti aromanya. Kita punya green everest, marshmallow, red berry, vanilla dan masih banyak lagi," ungkapnya
Memiliki range harga Rp 5.500-8.000/kilo, Greenbox yang buka sejak jam pukul 07.00-18.00 WIB ini mampu menembus angka 200 kilo/hari, dengan omzet bersih Rp27-30 juta per bulan.
Lily menambahkan, ke depan dirinya dan sang suami berharap dapat membuka cabang di bawah naungan GreenBox yang lebih besar, dapat meningkatkan kualitas layanan dan dapat lebih memuaskan pelanggan.
"Tidak hanya itu, untuk karyawan kita enggak pernah yang namanya pelit insya Allah ya. Jadi, kita menganggap mereka tuh satu bagian keluarga yang harus kita perhatikan," ucapnya.
"Kalau mereka loyal ke kita, kita juga lebih loyal ke mereka, dan feedback-nya mereka lebih-lebih loyal juga ke kita. Kalau mereka sakit, kita akan biayai. Misalnya, mereka berobat ke mana, struk resep obatnya akan kita ganti. Seperti itu, jadi selain tegas, kita juga harus memberikan perhatian kepada mereka," pungkas Lily.
Adalah pasangan suami istri, Glady Zean (26) dan Lily Zean (26) yang menggawangi usaha laundry tersebut. Laundry yang terletak di kawasan Jalan Akses UI Kelapa II Depok, tepatnya depan kampus Gunadarma ini sudah tidak asing di kalangan anak kost.
"Kenapa kita kasih nama GreenBox? Karena dari pertama kita buat sampai sekarang, dia benar-benar menghasilkan uang banyak. Jadi, kita menyebutnya kotak hijau pembawa rezeki. Kalau uang itu kan identik dengan warna hijau ya. Jadi, kotak uang lah istilahnya," ungkap Glady kepada Sindonews.
Arti dari Green sendiri, lanjut Glady, karena elemen-elemen yang digunakan mulai dari detergen, pengharum dan apapun itu mengandung bahan ramah lingkungan. Termasuk kantong cucian kustomer yang tidak menggunakan plastik. Inilah yang menjadi filosofi.
"Logo kita bentuknya kotak itu juga yang membuat simple sebenarnya. Jadi, orang-orang bilang kita tuh bukan laundry, tapi Greenbox. Seperti misalnya, ada yang tanya, 'kamu lagi dimana?' Mereka tidak akan jawab laundry, mereka akan bilang di GreenBox. Jadi, kita juga ada keunikan tersendiri dari namanya," tutur Glady.
Selain itu, GreenBox yang awal berdiri hanya bermodal Rp45 juta juga memiliki sesuatu berbeda dari laundry lain.
"Sebelum mendirikan, kita juga sempat survei ke beberapa laundry. Nah, setelah kita survei, ternyata ada beberapa dari mereka yang tidak punya, seperti promo, aroma yang variatif. Nah, kita berpikir, kenapa tidak masuki elemen-elemen yang enggak ada di laundry lain ke laundry kita. Salah satunya adalah dari segi aroma," ujarnya.
Menurut Glady, di samping aroma yang variatif usahanya memiliki sistem setrika menggunakan uap.
"Dengan harga terjangkau yang murah, tapi enggak murahan, orang bisa dapat kualitas laundry yang bagus. Kita memiliki kualitas yang benar-benar beda dari yang lain. Seperti aromanya. Kita punya green everest, marshmallow, red berry, vanilla dan masih banyak lagi," ungkapnya
Memiliki range harga Rp 5.500-8.000/kilo, Greenbox yang buka sejak jam pukul 07.00-18.00 WIB ini mampu menembus angka 200 kilo/hari, dengan omzet bersih Rp27-30 juta per bulan.
Lily menambahkan, ke depan dirinya dan sang suami berharap dapat membuka cabang di bawah naungan GreenBox yang lebih besar, dapat meningkatkan kualitas layanan dan dapat lebih memuaskan pelanggan.
"Tidak hanya itu, untuk karyawan kita enggak pernah yang namanya pelit insya Allah ya. Jadi, kita menganggap mereka tuh satu bagian keluarga yang harus kita perhatikan," ucapnya.
"Kalau mereka loyal ke kita, kita juga lebih loyal ke mereka, dan feedback-nya mereka lebih-lebih loyal juga ke kita. Kalau mereka sakit, kita akan biayai. Misalnya, mereka berobat ke mana, struk resep obatnya akan kita ganti. Seperti itu, jadi selain tegas, kita juga harus memberikan perhatian kepada mereka," pungkas Lily.
(dmd)