BPS: Juni 2014 Ekspor Indonesia Meningkat 4%
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menuturkan, untuk ekspor Indonesia pada Juni 2014 mengalami peningkatan sebesar 4% jika dibandingkan bulan sebelumnya dari angka USD14.823,6 juta menjadi USD15.416 juta.
"Namun bila dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, ekspor mengalami penurunan sebesar 4,45%," ujarnya di gedung Badan Pusat Statistik Jakarta, Senin,(4/8/2014).
Suryamin mengatakan, untuk peningkatan ekspor Juni tahun ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor non migas bulan Juni 2014 yang mencapai USD12,63 juta, atau naik sebesar 1,43% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar USD12.447,9 juta. Dan ekspor migas yang naik sebesar 17,45% dari USD2.375,7 juta menjadi USD2.790,3 juta.
"Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 28,62% menjadi USD990,3 juta dan ekspor hasil minyak sebesar 5,63% menjadi USD319,3 juta. Ekspor gas juga meningkat sebesar 13,59% menjadi USD1.480,7 juta," imbuhnya.
Suryamin menjelaskan, secara kumulatif pada Januari-Juni 2014 nilai ekspor Indonesia mencapai USD88,83 miliar atau menurun 2,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Demikian juga ekspor non migas juga menurun 2,14% mencapai USD73,14 miliar.
"Peningkatan terbesar ekspor non migas Juni 2014 terhadap Mei 2014 terjadi pada perhiasan atau permata. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral," tuturnya.
Suryamin menambahkan, sektor ekspor hasil industri pengolahan non migas periode Januari-Juni 2014 naik sebesar 4,47% dibandingkan periode yang sama 2013 lalu.
"Begitu juga hasil ekspor pertanian non migas naik 3,55%. Sedangkan tambang dan lainnya turun 27,05%," tandasnya.
"Namun bila dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, ekspor mengalami penurunan sebesar 4,45%," ujarnya di gedung Badan Pusat Statistik Jakarta, Senin,(4/8/2014).
Suryamin mengatakan, untuk peningkatan ekspor Juni tahun ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor non migas bulan Juni 2014 yang mencapai USD12,63 juta, atau naik sebesar 1,43% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar USD12.447,9 juta. Dan ekspor migas yang naik sebesar 17,45% dari USD2.375,7 juta menjadi USD2.790,3 juta.
"Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 28,62% menjadi USD990,3 juta dan ekspor hasil minyak sebesar 5,63% menjadi USD319,3 juta. Ekspor gas juga meningkat sebesar 13,59% menjadi USD1.480,7 juta," imbuhnya.
Suryamin menjelaskan, secara kumulatif pada Januari-Juni 2014 nilai ekspor Indonesia mencapai USD88,83 miliar atau menurun 2,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Demikian juga ekspor non migas juga menurun 2,14% mencapai USD73,14 miliar.
"Peningkatan terbesar ekspor non migas Juni 2014 terhadap Mei 2014 terjadi pada perhiasan atau permata. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral," tuturnya.
Suryamin menambahkan, sektor ekspor hasil industri pengolahan non migas periode Januari-Juni 2014 naik sebesar 4,47% dibandingkan periode yang sama 2013 lalu.
"Begitu juga hasil ekspor pertanian non migas naik 3,55%. Sedangkan tambang dan lainnya turun 27,05%," tandasnya.
(gpr)