Emas Global di Atas Harga Terendah dalam 6 Pekan
A
A
A
LONDON - Harga emas global hari ini diperdagangkan sedikit berubah di atas angka terendah dalam 6 pekan, karena investor merespon kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS), setelah laporan pekerjaan pekan lalu.
Data pekerjaan AS, pada 1 Agustus lalu, menunjukkan pengusaha menambah lebih dari 200.000 pekerjaan untuk bulan keenam dan tingkat pengangguran naik.
Harga emas naik setelah laporan tersebut karena dolar AS (USD) melemah sejak empat bulan terhadap 10 mata uang utama dan ekuitas tergelincir di tengah kekhawatiran bahwa kegagalan di Argentina dan krisis di Portugal Espirito Santo SA akan menyempitkan pasar.
Pekan lalu, Federal Reserve AS (The Fed) mengatakan, bahwa slack di pasar tenaga kerja bertahan bahkan di saat ekonomi sedang bangkit, membuat pihaknya kembali mempertahankan suku bunga rendah setelah mengakhiri pembelian aset.
Bullion turun 28% pada tahun lalu terkait langkah pengurangan stimulus AS, dan kembali mencapai angka tertinggi dalam tiga bulan pada 10 Juli lalu. Hal ini sebagian karena ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah, sehingga mendorong permintaan safe haven.
"Situasi ketenagakerjaan AS mungkin tidak cerah seperti yang diharapkan dan Fed mungkin saja benar dengan pernyataannya yang masih memiliki kekhawatiran terhadap pasar kerja," kata David Govett, kepala logam mulia di Marex Spectron Grup, London, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (4/8/2014).
"Namun, satu angka yang sedikit negatif membuat pasar emas tidak bull dan saya yakin kita akan melihat ini sebagai awal reli untuk logam kuning (emas)," tambahnya.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,1% menjadi USD1,294.89 per ons pada pukul 09.06 waktu London.
Sementara di perdagangan Comex, New York, harga mencapai USD1.279,30 pada 1 Agustus, terendah sejak 19 Juni. Saat ini, emas untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen menjadi USD1.295,80 per barel.
Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan, volume perdagangan emas berjangka 54% di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir.
"Emas mengalami penangguhan hukuman karena dolar (USD) turun setelah data payrolls," kata Zhang Lin, analis di Yongan Futures Co, Hangzhou, China.
"AS telah memasuki siklus pengetatan moneter dan emas akan terus menghadapi tekanan di pertengahan hingga jangka panjang," lanjutnya.
Sementara logam lainnya, perak untuk pengiriman segera naik 0,5% menjadi USD20,4325 per ons di London, setelah jatuh ke USD20,255 terendah sejak 19 Juni.
Platinum naik 0,4% menjadi USD1.469,44 per ons. Harga bertahan di level USD1.454,38 selama lima pekan pada 1 Agustus. Kemudian palladium meningkat 0,5% menjadi USD869 per ons.
Data pekerjaan AS, pada 1 Agustus lalu, menunjukkan pengusaha menambah lebih dari 200.000 pekerjaan untuk bulan keenam dan tingkat pengangguran naik.
Harga emas naik setelah laporan tersebut karena dolar AS (USD) melemah sejak empat bulan terhadap 10 mata uang utama dan ekuitas tergelincir di tengah kekhawatiran bahwa kegagalan di Argentina dan krisis di Portugal Espirito Santo SA akan menyempitkan pasar.
Pekan lalu, Federal Reserve AS (The Fed) mengatakan, bahwa slack di pasar tenaga kerja bertahan bahkan di saat ekonomi sedang bangkit, membuat pihaknya kembali mempertahankan suku bunga rendah setelah mengakhiri pembelian aset.
Bullion turun 28% pada tahun lalu terkait langkah pengurangan stimulus AS, dan kembali mencapai angka tertinggi dalam tiga bulan pada 10 Juli lalu. Hal ini sebagian karena ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah, sehingga mendorong permintaan safe haven.
"Situasi ketenagakerjaan AS mungkin tidak cerah seperti yang diharapkan dan Fed mungkin saja benar dengan pernyataannya yang masih memiliki kekhawatiran terhadap pasar kerja," kata David Govett, kepala logam mulia di Marex Spectron Grup, London, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (4/8/2014).
"Namun, satu angka yang sedikit negatif membuat pasar emas tidak bull dan saya yakin kita akan melihat ini sebagai awal reli untuk logam kuning (emas)," tambahnya.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,1% menjadi USD1,294.89 per ons pada pukul 09.06 waktu London.
Sementara di perdagangan Comex, New York, harga mencapai USD1.279,30 pada 1 Agustus, terendah sejak 19 Juni. Saat ini, emas untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen menjadi USD1.295,80 per barel.
Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan, volume perdagangan emas berjangka 54% di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir.
"Emas mengalami penangguhan hukuman karena dolar (USD) turun setelah data payrolls," kata Zhang Lin, analis di Yongan Futures Co, Hangzhou, China.
"AS telah memasuki siklus pengetatan moneter dan emas akan terus menghadapi tekanan di pertengahan hingga jangka panjang," lanjutnya.
Sementara logam lainnya, perak untuk pengiriman segera naik 0,5% menjadi USD20,4325 per ons di London, setelah jatuh ke USD20,255 terendah sejak 19 Juni.
Platinum naik 0,4% menjadi USD1.469,44 per ons. Harga bertahan di level USD1.454,38 selama lima pekan pada 1 Agustus. Kemudian palladium meningkat 0,5% menjadi USD869 per ons.
(dmd)