Animo Masyarakat Terhadap Swalayan Makin Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan menjelaskan, di perkotaan, animo masyarakat untuk berbelanja di toko modern seperti toko swalayan dan pusat perbelanjan semakin tinggi terutama saat mencari sejumlah produk segar.
"Peranan toko modern saat ini semakin besar terutama dalam kebutuhan pokok masyarakat termasuk produk-produk segar," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).
Bayu menambahkan, saat ini peranan toko modern mencapai 3%0-35% dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. "Sedangkan 3-4 tahun lalu itu baru 15%," tambahnya.
Bayu menilai toko swalayan mempunyai sistem distribusi yang lebih mantab. "Termasuk dengan kontrak harga sehingga tidak mudah harga berubah," jelasnya.
Namun, apakah hal tersebut justru akan menggerus keberadaan sejumlah pasar tradisonal yang kini masih tetap menunjukkan eksistensinya. Menjawab hal itu, Bayu berkilah bahwa data yang pihaknya miliki yakni berdasarkan pola belanja masyarakat yang sudah berubah.
"Orang akan tetap berbelanja di pasar tradisional atau pasar rakyat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik, seperti jika mereka ingin mencari bungkus ketupat atau bahan tertentu yang tidak ada di pasar swalayan," pungkasnya.
"Peranan toko modern saat ini semakin besar terutama dalam kebutuhan pokok masyarakat termasuk produk-produk segar," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).
Bayu menambahkan, saat ini peranan toko modern mencapai 3%0-35% dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. "Sedangkan 3-4 tahun lalu itu baru 15%," tambahnya.
Bayu menilai toko swalayan mempunyai sistem distribusi yang lebih mantab. "Termasuk dengan kontrak harga sehingga tidak mudah harga berubah," jelasnya.
Namun, apakah hal tersebut justru akan menggerus keberadaan sejumlah pasar tradisonal yang kini masih tetap menunjukkan eksistensinya. Menjawab hal itu, Bayu berkilah bahwa data yang pihaknya miliki yakni berdasarkan pola belanja masyarakat yang sudah berubah.
"Orang akan tetap berbelanja di pasar tradisional atau pasar rakyat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik, seperti jika mereka ingin mencari bungkus ketupat atau bahan tertentu yang tidak ada di pasar swalayan," pungkasnya.
(gpr)