Redam Lonjakan Harga Beras, Legislator: Jangan Hanya Pasar Modern yang Dapat Gelontoran

Senin, 04 Maret 2024 - 09:57 WIB
loading...
Redam Lonjakan Harga...
Pemerintahan didesak untuk lebih memperhatikan pendistribusian pasokan beras Bulog ke pasar-pasar tradisional di Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintahan didesak untuk lebih memperhatikan pendistribusian pasokan beras Bulog ke pasar- pasar tradisional di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, guna merespons kenaikan harga beras yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

"Jangan hanya pasar modern yang mendapatkan gelontoran beras dari Bulog jika ingin harga beras turun. Pasar tradisional juga harus mendapatkan pasokan beras dari Bulog sebab panen dari petani saat ini jumlahnya masih terbatas. Pasar tradisional juga harus mendapatkan pasokan beras dari Bulog sebab panen dari petani saat ini jumlahnya masih terbatas," tegas Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, dikutip Senin (4/3/2024).



Sudin menambahkan, di tengah harga gabah kering giling yang sudah tinggi sementara HPP masih rendah maka pemerintah harus berani menaikkan HPP gabah kering giling meski dampaknya akan terjadi inflasi.

"Sekarang saja beras medium yang sebelumnya Rp10 ribu per kilogram saat ini sudah Rp15 ribu per kilogram sehingga sudah terjadi inflasi," urainya.



Sesuai dengan hukum dagang, lanjut Sudin, ketika pasokan banyak dan permintaan tetap maka harga akan turun demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu menurutnya, pemerintah harus menggelontorkan banyak beras ke pasar seperti adanya operasi pasar beras murah.

"Jadi kalau takut salah sasaran beras operasi pasar dibeli pedagang, ya maka harus dibatasi agar masyarakat juga bisa membeli beras dari pemerintah," tutup Sudin.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Bulog Serap Gabah Petani...
Bulog Serap Gabah Petani Capai 725.000 Ton Setara Beras, Rekor 10 Tahun Terakhir
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Rekomendasi
Jay Idzes: Piala Dunia...
Jay Idzes: Piala Dunia 2026 Pencapaian Terbesar dalam Hidup Saya!
Batasan Baru untuk Pengawal...
Batasan Baru untuk Pengawal Pribadi Lionel Messi, Cheuko: Mereka Tak Izinkan Saya Berada di Lapangan Lagi!
ChatGPT Tambah 1 Juta...
ChatGPT Tambah 1 Juta Pengguna Baru dalam Satu Jam setelah Tren Studio Ghibli
Berita Terkini
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
2 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
4 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
5 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
5 jam yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
6 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
8 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komodo hanya...
3 Alasan Komodo hanya Dapat Ditemukan di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved