Pembatasan BBM Bersubsidi agar Defisit Anggaran 2,4%

Senin, 11 Agustus 2014 - 19:06 WIB
Pembatasan BBM Bersubsidi...
Pembatasan BBM Bersubsidi agar Defisit Anggaran 2,4%
A A A
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah melakukan sejumlah upaya untuk membatasi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini agar kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter (kl) tidak jebol.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Keuangan (DJA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani memperkirakan bahwa dengan sejumlah upaya tersebut, defisit anggaran akan berada di angka 2,4%.

"Jadi begini, ini basisnya kan APBN-P. Pembatasan ini sejalan dengan komitmen kita membahas APBN-P di DPR. Bahwa volume berkurang dari rencana kita 48 juta kl menjadi 46 juta kl. Untuk bisa capai 46 juta kl itu maka inilah langkah-langkah yang bisa dilakukan pemerintah. Ini untuk menuju pada defisit kota 2,4% dari PDB," ujarnya di kantor Kemenko Jakarta, Senin (11/8/2014).

Dia mengatakan, jika pembatasan ini tidak dilakukan maka defisit anggaran akan lebih dari 2,4%.

"Kalau ini enggak kita lakukan, maka defisit kita akan lebih dari 2,4% dari PDB dan pemerintah enggak mau. Kemenkeu enggak mau. Itu soalnya berisiko kalau kita membiarkan defisit di atas 2,4% dalam APBN-P," imbuh dia.

Menurutnya, upaya pembatasan yang dilakukan pemerintah hingga saat ini sudah cukup maksimal untuk jangka pendek. Namun, tetap perlu ada kebijakan tambahan yang tepat agar angka 46 juta kl benar-benar tercapai.

"Sementara untuk jangka pendek, tetapi dimungkinkan kalau ada kebijakan tambahan yang dinilai tepat. Sementara itu dulu yang dipegang, yang pasti ya. Kebijakan susulan enggak ditutupi. Kalau memang lebih baik seperti kebijakan Pemda DKI atau ada kebijakan yang lain yang diusulkan pemerintah," pungkas Askolani.
(izz)
Berita Terkait
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Bahaya! Deflasi Hantam...
Bahaya! Deflasi Hantam Ekonomi RI 5 Bulan Beruntun
Prabowo Sering Diejek...
Prabowo Sering Diejek karena Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Kuartal I Tahun 2024
Dorong Industri Event...
Dorong Industri Event untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Prospek Bisnis Seiring...
Prospek Bisnis Seiring Pertumbuhan Ekonomi RI
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
1 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
1 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
5 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
6 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
6 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
7 jam yang lalu
Infografis
Hamas Lobi Indonesia...
Hamas Lobi Indonesia agar Bersedia Tampung Tahanan Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved