KSEI Permudah Investasi di Pasar Modal
A
A
A
JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur merupakan modal dasar yang sangat penting di setiap industri untuk mempermudah investasi di pasar modal.
“Sesuai dengan komitmen KSEI bahwa implementasi yang telah dilaksanakan harus terus dievaluasi dan perlu dilakukan pengembangan berikutnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, KSEI tengah berupaya melaksanakan pengembangan fungsi beberapa infrastruktur yang telah diimplementasikan,” ujar Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Lebih lanjut Heri mengungkapkan, pengembangan yang didasarkan pada Single Investor Identification (SID) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) menjadi salah satu rencana pengembangan infrastruktur yang menjadi agenda KSEI sejak akhir tahun lalu. Langkah dan strategi yang tengah dilakukan adalah pengembangan infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan.
“Kemudahan penggunaan fitur perbankan yang telah diketahui secara umum diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dengan lebih mudah,” ungkapnya.
Memasuki tahun 2014, KSEI telah mencapai kesepakatan dengan PT Bank Permata Tbk dalam menjalin kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank, yang secara resmi telah diluncurkan sejak 15 Juli 2014.
Diharapkan kerja sama serupa dapat terjalin dengan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang telah bekerja sama dengan KSEI, seperti CIMB Niaga, BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Syariah Mandiri.
"Terobosan ini menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal yang bekerjasama dengan industri perbankan,” tukas dia.
Untuk saat ini melalui pemantauan portofolio investasi Fasilitas AKSes melalui ATM, namun ke depannya diharapkan akan terdapat pengembangan infrastruktur yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal lebih mudah melalui jaringan perbankan nasional.
Selain sinergi dengan industri perbankan, salah satu hal yang menjadi fokus KSEI terkait dengan pengkinian data investor pasar modal Indonesia. Untuk mendukung proses pengkinian data ini, KSEI telah menyiapkan modul Static Data Investor (SDI) pada sistem C-BEST pada Desember 2013.
Di samping itu, pada akhir tahun 2014, KSEI juga menargetkan penerapan pemberian nomor SID bagi pemilik reksa dana secara keseluruhan. Saat ini, kewajiban kepemilikan SID yang telah diterapkan di pasar modal hanya diberlakukan bagi investor yang berinvestasi saham di pasar modal.
“Sesuai dengan komitmen KSEI bahwa implementasi yang telah dilaksanakan harus terus dievaluasi dan perlu dilakukan pengembangan berikutnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, KSEI tengah berupaya melaksanakan pengembangan fungsi beberapa infrastruktur yang telah diimplementasikan,” ujar Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Lebih lanjut Heri mengungkapkan, pengembangan yang didasarkan pada Single Investor Identification (SID) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) menjadi salah satu rencana pengembangan infrastruktur yang menjadi agenda KSEI sejak akhir tahun lalu. Langkah dan strategi yang tengah dilakukan adalah pengembangan infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan.
“Kemudahan penggunaan fitur perbankan yang telah diketahui secara umum diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dengan lebih mudah,” ungkapnya.
Memasuki tahun 2014, KSEI telah mencapai kesepakatan dengan PT Bank Permata Tbk dalam menjalin kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank, yang secara resmi telah diluncurkan sejak 15 Juli 2014.
Diharapkan kerja sama serupa dapat terjalin dengan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang telah bekerja sama dengan KSEI, seperti CIMB Niaga, BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Syariah Mandiri.
"Terobosan ini menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal yang bekerjasama dengan industri perbankan,” tukas dia.
Untuk saat ini melalui pemantauan portofolio investasi Fasilitas AKSes melalui ATM, namun ke depannya diharapkan akan terdapat pengembangan infrastruktur yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal lebih mudah melalui jaringan perbankan nasional.
Selain sinergi dengan industri perbankan, salah satu hal yang menjadi fokus KSEI terkait dengan pengkinian data investor pasar modal Indonesia. Untuk mendukung proses pengkinian data ini, KSEI telah menyiapkan modul Static Data Investor (SDI) pada sistem C-BEST pada Desember 2013.
Di samping itu, pada akhir tahun 2014, KSEI juga menargetkan penerapan pemberian nomor SID bagi pemilik reksa dana secara keseluruhan. Saat ini, kewajiban kepemilikan SID yang telah diterapkan di pasar modal hanya diberlakukan bagi investor yang berinvestasi saham di pasar modal.
(rna)