BI Perkenalkan Uang NKRI di Kaltim
A
A
A
SAMARINDA - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan timur (Kaltim) Ameriza Ma’ruf Moesa menyatakan jika peluncuran uang pecahan baru Rp100 ribu dilaksanakan serentak se-Indonesia, termasuk di Kaltim. Bank Indonesia pusat mengirimkan uang baru tersebut sebagai perkenalan.
“Kami di kantor Bank Indonesia Kaltim sudah menyediakan dan sudah dipasok oleh kantor pusat kami sejumlah uang. Diharapkan pengiriman pertama ini cukup sebagai perkenalan,” kata Ameriza kepada wartawan, Minggu (17/8/2014).
Nantinya, tambah Ameriza, ke depan uang terbitan emisi tahun 2014 ini akan menggantikan yang tahun 2004. Secara perlahan, uang pecahan Rp100 ribu lama akan ditarik dari peredaran.
Ameriza pun menjelaskan jika uang lama tak otomatis tidak berlaku lagi. Hanya saja ada mekanisme penarikan dari masyarakat yang dilakukan secara bertahap.
Dia menjelaskan, pada uang baru hanya ada beberapa penyesuaian. Ada tiga hal yang membedakan uang baru dengan uang lama.
“Perbedaan mendasar yang pertama adalah tertulis NKRI, itu ciri khas yang berbeda. Kedua, dari sisi pejabat yang menandatangani, kali ini ada Menteri Keuangan bersama Gubernur Bank Indonesia. Ketiga perbedaan design, hal ini akan memperkuat dari sisi keamanan,” kata Ameriza menjelaskan.
Untuk hari pertama penukaran, Bank Indonesia perwakilan Kaltim menyediakan mobil kas keliling di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
“Kami sengaja menyediakan mobil kas keliling. Jadi kalau ada warga yang ingin memiliki uang baru hari ini, bisa terlayani. Besok sudah bisa menukarkan di kantor bank-bank umum,” pungkasnya.
“Kami di kantor Bank Indonesia Kaltim sudah menyediakan dan sudah dipasok oleh kantor pusat kami sejumlah uang. Diharapkan pengiriman pertama ini cukup sebagai perkenalan,” kata Ameriza kepada wartawan, Minggu (17/8/2014).
Nantinya, tambah Ameriza, ke depan uang terbitan emisi tahun 2014 ini akan menggantikan yang tahun 2004. Secara perlahan, uang pecahan Rp100 ribu lama akan ditarik dari peredaran.
Ameriza pun menjelaskan jika uang lama tak otomatis tidak berlaku lagi. Hanya saja ada mekanisme penarikan dari masyarakat yang dilakukan secara bertahap.
Dia menjelaskan, pada uang baru hanya ada beberapa penyesuaian. Ada tiga hal yang membedakan uang baru dengan uang lama.
“Perbedaan mendasar yang pertama adalah tertulis NKRI, itu ciri khas yang berbeda. Kedua, dari sisi pejabat yang menandatangani, kali ini ada Menteri Keuangan bersama Gubernur Bank Indonesia. Ketiga perbedaan design, hal ini akan memperkuat dari sisi keamanan,” kata Ameriza menjelaskan.
Untuk hari pertama penukaran, Bank Indonesia perwakilan Kaltim menyediakan mobil kas keliling di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
“Kami sengaja menyediakan mobil kas keliling. Jadi kalau ada warga yang ingin memiliki uang baru hari ini, bisa terlayani. Besok sudah bisa menukarkan di kantor bank-bank umum,” pungkasnya.
(gpr)