Defisit Perdagangan Jepang Juli Menyempit Rp110,2 T

Rabu, 20 Agustus 2014 - 12:03 WIB
Defisit Perdagangan...
Defisit Perdagangan Jepang Juli Menyempit Rp110,2 T
A A A
TOKYO - Defisit perdagangan Jepang pada Juli 2014 menyempit 6,6% dari tahun sebelumnya, didorong penguatan ekspor atas meningkatnya permintaan mobil dan mesin.

Penurunan defisit masih lebih buruk dari ekspektasi pasar, dan analis mengatakan, konsumsi domestik kemungkinan menjadi pendorong ekonomi utama pada semester kedua tahun ini.

Angka-angka perdagangan terjadi seminggu setelah data baru yang menunjukkan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu mengalami kontraksi kuartalan terbesar sejak gempa dan tsunami pada 2011, akibat kenaikan pajak penjualan pada April, sehingga mengerem pertumbuhan.

Dilansir dari ABC News, Rabu (20/8/2014), Kementerian Keuangan Jepang menyebutkan, defisit perdagangan pada bulan lalu datang di angka 964,0 miliar yen (USD9,4 miliar) atau senilai Rp110,2 triliun, turun dari 1,03 triliun yen pada tahun lalu.

Kekurangan itu masih lebih besar dari ekspektasi pasar defisit sebesar 700 miliar yen, dan memperpanjang pelemahan perdagangan untuk 25 bulan.

Ekspor Jepang pada Juli naik 3,9% menjadi 6,19 triliun yen sebagai kenaikan pertama dalam tiga bulan karena tingginya angka pengiriman mobil, mesin dan peralatan elektronik.

Impor naik 2,3% menjadi 7,15 triliun yen, didukung pembelian minyak dan gas, yang telah melonjak di tengah krisis nuklir Fukushima pada 2011, ketika Jepang menutup reaktor nuklir.

"Defisit perdagangan pada Juli lebih besar dari yang diperkirakan, dan menunjukkan bahwa usaha bersih tidak mungkin memberikan banyak dukungan terhadap pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga," kata Capital Economics.

"Namun, perbaikan terbaru dalam permintaan eksternal menunjukkan bahwa kekurangan akan mempersempit lebih jauh menuju akhir tahun," tambahnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0560 seconds (0.1#10.140)