Kemendag-Kadin Tingkatkan Daya Saing Hadapi MEA
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa para pengusaha Indonesia harus meningkatkan daya saing untuk menghadapi perdagangan bebas regional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Untuk itu, Kemendag memperpanjang kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Bersama Kadin dan pelaku usaha lainnya, kita akan menciptakan iklim usaha yang kondusif guna meningkatkan daya saing dan nilai tambah ekspor nasional," tegas M Lutfi usai
penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kemendag dengan Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Kerja sama antara Kemendag dan Kadin merupakanh kelanjutan kerja sama sebelumnya pada 2011-2014 dan diperpanjang untuk tiga tahun berikutnya, yaitu 2014-2017.
Kerja sama ini memperkuat komitmen antara Kemendag dan Kadin Indonesia untuk melakukan sinergi, sinkronisasi, dan koordinasi dalam menghadapi akselerasi perdagangan dunia yang semakin ketat dan dinamis.
Dia mengungkapkan, kerja sama ini akan memperkuat dan mempertahankan akses pasar Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas, baik bersifat bilateral, multilateral, dan
regional.
Menurutnya, perlu adanya strategi komprehensif untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengantisipasi hambatan yang ada secara holistik, bertahap, dan hati-hati.
Berdasarkan data Bank Dunia, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2014 mencapai 2,8% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 2,4%. Sedangkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang tahun 2014 mencapai 4,8%.
Hal ini merupakan peluang baik bagi Indonesia untuk menggenjot kinerja ekspor. Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia tahun 2014 sebesar 4,1% atau diperkirakan mencapai USD190 miliar.
Sedangkan target ekspor nonmigas tahun 2014 ditetapkan tumbuh sekitar 5,5%-6,5% dibandingkan tahun 2013 dengan perkiraan nilai sebesar USD158 miliar-USD159 miliar.
"Dengan target pertumbuhan ekspor 2014 yang ditetapkan tumbuh sekitar 5,5%-6,5% dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang membaik, diperlukan peran aktif dari para stakeholders, terutama para eksportir,” tukasnya.
Melalui kerja sama ini diharapkan akan tercipta suatu pola kemitraan strategis dalam upaya peningkatan kinerja ekspor yang berkelanjutan.
"Bersama Kadin dan pelaku usaha lainnya, kita akan menciptakan iklim usaha yang kondusif guna meningkatkan daya saing dan nilai tambah ekspor nasional," tegas M Lutfi usai
penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kemendag dengan Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Kerja sama antara Kemendag dan Kadin merupakanh kelanjutan kerja sama sebelumnya pada 2011-2014 dan diperpanjang untuk tiga tahun berikutnya, yaitu 2014-2017.
Kerja sama ini memperkuat komitmen antara Kemendag dan Kadin Indonesia untuk melakukan sinergi, sinkronisasi, dan koordinasi dalam menghadapi akselerasi perdagangan dunia yang semakin ketat dan dinamis.
Dia mengungkapkan, kerja sama ini akan memperkuat dan mempertahankan akses pasar Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas, baik bersifat bilateral, multilateral, dan
regional.
Menurutnya, perlu adanya strategi komprehensif untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengantisipasi hambatan yang ada secara holistik, bertahap, dan hati-hati.
Berdasarkan data Bank Dunia, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2014 mencapai 2,8% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 2,4%. Sedangkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang tahun 2014 mencapai 4,8%.
Hal ini merupakan peluang baik bagi Indonesia untuk menggenjot kinerja ekspor. Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia tahun 2014 sebesar 4,1% atau diperkirakan mencapai USD190 miliar.
Sedangkan target ekspor nonmigas tahun 2014 ditetapkan tumbuh sekitar 5,5%-6,5% dibandingkan tahun 2013 dengan perkiraan nilai sebesar USD158 miliar-USD159 miliar.
"Dengan target pertumbuhan ekspor 2014 yang ditetapkan tumbuh sekitar 5,5%-6,5% dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang membaik, diperlukan peran aktif dari para stakeholders, terutama para eksportir,” tukasnya.
Melalui kerja sama ini diharapkan akan tercipta suatu pola kemitraan strategis dalam upaya peningkatan kinerja ekspor yang berkelanjutan.
(rna)