Unilever Masih Kuasai Pasar Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) diakui sebagai salah satu perusahaan paling inovatif di dunia. Dilansir dari Forbes, perusahaan ini menempati urutan keempat sebagai perusahaan paling inovatif.
Menanggapi hal itu, Pakar Marketing Yuswohady sangat mengapresiasi Unilever Indonesia menjadi perusahaan paling inovatif di dunia.
Menurut dia, bukan hanya dari sisi marketingnya yang mendominasi market di Indonesia melainkan bagaimana kinerja perusahaan yang membuat suatu produk menjadi lebih inovatif dan tidak basi di pasaran.
Dia mencontohkan shampo Sunslik, dari dulu hingga sekarang Sunslik masih muda dan menggeliat dinamis di pasar Indonesia.
Menurutnya, meskipun usia Sunslik sudah puluhan tahun namun produk tersebut bisa direvitalisasi kembali dengan menawarkan beragam jenis (contoh Sunlik urang aring, dll), selalu berganti-ganti brand ambasador (bintang iklan yang disesuaikan dengan jamannya), serta berbeda bentuk kemasan.
Sehingga, dengan mereka bisa survive dan selalu inovatif di pasar maka produk-produk unilever tidak akan pernah mati.
“Dia pintar bagaimana memposisikan masing-masing produk di pasar. Padahal masing-masing produknya dikembangkan secara agresif sekali. Jadi, apabila dia bisa mengatur pemasaran semua produk, itu sangat luar biasa. Selain itu, dia juga bisa mendidik pasar,” kata Yuswohady kepada SINDO, Sabtu (23/8/2014).
Secara umum, Yuswohady melihat ada kekuatan pasar Unilever Indonesia yang melokalisasi. Seperti, bagaimana dia (unilever) mempelajari market yang lokal, bagaimana dia (unilever) melokalkan produk-produknya sehingga produk-produk itu tidak kelihatan produk luar.
“Ambil contoh saja shampo atau sabun Lifeboy. Kedua produk tersebut banyak yang menggunakan bintang iklan di Indonesia kan. Itu luar biasa. Unilever itu pemain pertama dan kedua di Indonesia,” ujarnya.
Dia mengungkap, unilever di pasaran Indonesia bisa disebut sebagai The BIG BOS. Pasalnya, bukan hanya memiliki kekuatan dalam berinovasi dan pemasarannya, akan tetapi dia bisa mengikuti dinamika pasar dengan merevitalisasi produk dan selalu memiliki strategi-strategi pemasaran yang canggih dan bagus.
Yuswohady mengatakan, bukan hanya inovasi produk saja, inovasi penjualan serta inovasi pendekatan komunitas juga terus dilakukan perseroan.
“Saya rasa sulit untuk mengusik perusahaan satu itu. Unilever itu tidak pernah menua dan tidak pernah cape. Saya lihat meskipun banyak sekali kompetitor yang berusaha untuk masuk, tetapi dia selalu memiliki cara bagaimana perusahaannya bisa tetap unggul dan kompetitor tidak ada ruang untuk masuk,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Pakar Marketing Yuswohady sangat mengapresiasi Unilever Indonesia menjadi perusahaan paling inovatif di dunia.
Menurut dia, bukan hanya dari sisi marketingnya yang mendominasi market di Indonesia melainkan bagaimana kinerja perusahaan yang membuat suatu produk menjadi lebih inovatif dan tidak basi di pasaran.
Dia mencontohkan shampo Sunslik, dari dulu hingga sekarang Sunslik masih muda dan menggeliat dinamis di pasar Indonesia.
Menurutnya, meskipun usia Sunslik sudah puluhan tahun namun produk tersebut bisa direvitalisasi kembali dengan menawarkan beragam jenis (contoh Sunlik urang aring, dll), selalu berganti-ganti brand ambasador (bintang iklan yang disesuaikan dengan jamannya), serta berbeda bentuk kemasan.
Sehingga, dengan mereka bisa survive dan selalu inovatif di pasar maka produk-produk unilever tidak akan pernah mati.
“Dia pintar bagaimana memposisikan masing-masing produk di pasar. Padahal masing-masing produknya dikembangkan secara agresif sekali. Jadi, apabila dia bisa mengatur pemasaran semua produk, itu sangat luar biasa. Selain itu, dia juga bisa mendidik pasar,” kata Yuswohady kepada SINDO, Sabtu (23/8/2014).
Secara umum, Yuswohady melihat ada kekuatan pasar Unilever Indonesia yang melokalisasi. Seperti, bagaimana dia (unilever) mempelajari market yang lokal, bagaimana dia (unilever) melokalkan produk-produknya sehingga produk-produk itu tidak kelihatan produk luar.
“Ambil contoh saja shampo atau sabun Lifeboy. Kedua produk tersebut banyak yang menggunakan bintang iklan di Indonesia kan. Itu luar biasa. Unilever itu pemain pertama dan kedua di Indonesia,” ujarnya.
Dia mengungkap, unilever di pasaran Indonesia bisa disebut sebagai The BIG BOS. Pasalnya, bukan hanya memiliki kekuatan dalam berinovasi dan pemasarannya, akan tetapi dia bisa mengikuti dinamika pasar dengan merevitalisasi produk dan selalu memiliki strategi-strategi pemasaran yang canggih dan bagus.
Yuswohady mengatakan, bukan hanya inovasi produk saja, inovasi penjualan serta inovasi pendekatan komunitas juga terus dilakukan perseroan.
“Saya rasa sulit untuk mengusik perusahaan satu itu. Unilever itu tidak pernah menua dan tidak pernah cape. Saya lihat meskipun banyak sekali kompetitor yang berusaha untuk masuk, tetapi dia selalu memiliki cara bagaimana perusahaannya bisa tetap unggul dan kompetitor tidak ada ruang untuk masuk,” tandasnya.
(gpr)