Ini Kriteria Menteri Ekonomi dari Kacamata Ekonom
A
A
A
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan keputusannya terkait hasil rekapitulasi suara pemilihan umum presiden (pilpres) yang dilakukan beberapa waktu lalu. Dengan demikian, masyarakat sudah mendapatkan kepastian tentang calon pemimpinnya di masa yang akan datang.
Lalu bagaimana pemerintahan yang akan datang menentukan menteri-menteri bidang ekonomi dalam kabinetnya? Berikut rekomendasi kriteria menteri bidang ekonomi dari kacamata ekonom:
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi menteri bidang ekonomi adalah integritas. Menteri ekonomi harus memiliki integritas serta catatan (track record) yang bagus dalam bidang perekonomian.
"Yang paling penting, dia harus punya integritas. Jadi, termasuk track record yang baguslah ya, yang bisa diterima oleh pasar, juga oleh pelaku bisnis," paparnya kepada Sindonews, Minggu (24/8/2014).
Selain itu, Destry menyebutkan bahwa yang menjadi menteri di bidang ekonomi haruslah punya kapabilitas dan kemampuan dalam bidang ekonomi. Mereka jangan hanya tahu teori saja, namun juga prakteknya.
Bagi Destry, tak masalah calon menteri bidang ekonomi berasal dari teknokrat atau akademisi atau dari kalangan profesional. Terpenting, kata dia, mereka tidak hanya memiliki pengetahuan tentang ekonomi, tapi mereka juga harus bisa mempraktekkan kebijakan-kebijakannya di masyarakat.
"Sebenarnya bisa kombinasi (teknokrat dan akademisi). Dia bisa teknokrat, dia bisa profesional. Profesional kan yang paling penting, dia harus punya background mengenai bidangnya yang akan dijalani. Kalau misalnya menteri keuangan (menkeu), dia harus punya pemahanman tentang budget, fiskal, policy, mengenai bisnis juga. Jadi, nggak masalah apa dia teknokrat atau dia profesional, tapi dia harus punya pengalaman juga," tuturnya.
Destry menambahkan, menteri bidang ekonomi juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan (leadership) yang kuat. Pasalnya, hal tersebut sangat dibutuhkan agar sebuah keputusan bisa diimplementasikan di lapangan. Kemampuan lainnya adalah bisa berkoordinasi dan bekerja sama dengan timnya.
"Jadi, tidak hanya membuat kebijakan, tapi dia harus bisa mendorong dengan leadership yang dia punya agar apa yang menjadi kebijakan bisa diimplementasikan," imbuh dia.
Menurut Destry, mereka haruslah orang-orang yang bisa cepat bekerja dan tidak perlu belajar dari awal sebab pekerjaan rumah (PR) pemerintah yang akan datang sangat banyak.
"Memang harus ideal, terpenting dia harus bisa cepat bekerja karena kalau kita lihat kabinet ke depan istilahnya kabinet kerja. Harus bisa tune in, jadi jangan belajar dari awal karena kita berbalap dengan waktu, banyak PR yang harus diselesaikan pemerintahan ke depan," jelas dia.
Sementara ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengatakan, kabinet ekonomi ke depan haruslah memiliki pemikiran yang searah dengan apa yang diinginkan pemerintah mendatang.
Selain itu, menteri bidang ekonomi harus memiliki jiwa kepemimpinan dan mau terjun langsung ke lapangan untuk mengamati kondisi perekonomian Indonesia.
"Yang penting antara konsep yang digagas dengan pikiran orang yang menjalankan itu sama. Selama ini, pemerintah juga menginginkan kredibilitas dan itu menjadi bagian yang penting. Saya menambahkan orang-orang yang dipilih itu harus memiliki pikiran yang sama persis dengan apa yang diinginkan Jokowi-JK," tandasnya.
Lalu bagaimana pemerintahan yang akan datang menentukan menteri-menteri bidang ekonomi dalam kabinetnya? Berikut rekomendasi kriteria menteri bidang ekonomi dari kacamata ekonom:
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi menteri bidang ekonomi adalah integritas. Menteri ekonomi harus memiliki integritas serta catatan (track record) yang bagus dalam bidang perekonomian.
"Yang paling penting, dia harus punya integritas. Jadi, termasuk track record yang baguslah ya, yang bisa diterima oleh pasar, juga oleh pelaku bisnis," paparnya kepada Sindonews, Minggu (24/8/2014).
Selain itu, Destry menyebutkan bahwa yang menjadi menteri di bidang ekonomi haruslah punya kapabilitas dan kemampuan dalam bidang ekonomi. Mereka jangan hanya tahu teori saja, namun juga prakteknya.
Bagi Destry, tak masalah calon menteri bidang ekonomi berasal dari teknokrat atau akademisi atau dari kalangan profesional. Terpenting, kata dia, mereka tidak hanya memiliki pengetahuan tentang ekonomi, tapi mereka juga harus bisa mempraktekkan kebijakan-kebijakannya di masyarakat.
"Sebenarnya bisa kombinasi (teknokrat dan akademisi). Dia bisa teknokrat, dia bisa profesional. Profesional kan yang paling penting, dia harus punya background mengenai bidangnya yang akan dijalani. Kalau misalnya menteri keuangan (menkeu), dia harus punya pemahanman tentang budget, fiskal, policy, mengenai bisnis juga. Jadi, nggak masalah apa dia teknokrat atau dia profesional, tapi dia harus punya pengalaman juga," tuturnya.
Destry menambahkan, menteri bidang ekonomi juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan (leadership) yang kuat. Pasalnya, hal tersebut sangat dibutuhkan agar sebuah keputusan bisa diimplementasikan di lapangan. Kemampuan lainnya adalah bisa berkoordinasi dan bekerja sama dengan timnya.
"Jadi, tidak hanya membuat kebijakan, tapi dia harus bisa mendorong dengan leadership yang dia punya agar apa yang menjadi kebijakan bisa diimplementasikan," imbuh dia.
Menurut Destry, mereka haruslah orang-orang yang bisa cepat bekerja dan tidak perlu belajar dari awal sebab pekerjaan rumah (PR) pemerintah yang akan datang sangat banyak.
"Memang harus ideal, terpenting dia harus bisa cepat bekerja karena kalau kita lihat kabinet ke depan istilahnya kabinet kerja. Harus bisa tune in, jadi jangan belajar dari awal karena kita berbalap dengan waktu, banyak PR yang harus diselesaikan pemerintahan ke depan," jelas dia.
Sementara ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengatakan, kabinet ekonomi ke depan haruslah memiliki pemikiran yang searah dengan apa yang diinginkan pemerintah mendatang.
Selain itu, menteri bidang ekonomi harus memiliki jiwa kepemimpinan dan mau terjun langsung ke lapangan untuk mengamati kondisi perekonomian Indonesia.
"Yang penting antara konsep yang digagas dengan pikiran orang yang menjalankan itu sama. Selama ini, pemerintah juga menginginkan kredibilitas dan itu menjadi bagian yang penting. Saya menambahkan orang-orang yang dipilih itu harus memiliki pikiran yang sama persis dengan apa yang diinginkan Jokowi-JK," tandasnya.
(rna)