Harga Minyak Turun Dipicu Gejolak Timur Tengah
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah brent turun untuk hari kedua di tengah spekulasi bahwa gejolak di Timur Tengah (Timteng) akan mempengaruhi suplai minyak mentah. Minyak West Texas Intermediate (WTI) juga turun di New York.
Kontrak berjangka (futures) turun sebanyak 0,5% di London. National Oil Corp menyatakan, produksi minyak di Libya meningkat menjadi 656.000 barel per hari, kemarin karena kelompok militan Islam menguasai bandara internasional Tripoli.
Sementara konflik di Irak, yang merupakan produsen terbesar kedua di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), belum meluas ke selatan, lumbung minyak negara itu. Berdasarkan survei Bloomberg, ladang minyak ini memompa 3 juta barel per hari pada bulan lalu.
"Wilayah ini dalam kekacauan, tetapi produksi minyak terus meningkat. Harga minyak brent sudah cukup lemah, tapi permintaan global masih lesu," kata Kepala Konsultan di Manaar Energy Consulting and Project Management Robin Mills seperti dilansir Bloomberg, Senin (25/8/2014).
Adapun minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 46 sen menjadi USD101,83 per barel pada pukul 09.39 pagi waktu Sydney. Kontrak turun 34 sen dibanding pada 22 Agustus di harga USD102,29. Harga telah turun 1,2% pekan lalu dan 8,1% lebih rendah sepanjang tahun ini.
Sementara minyak WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 27 sen, atau 0,3% menjadi USD93,38 per barel. Premi minyak mentah patokan AS ini terhadap brent seebsar USD8,67.
Kontrak berjangka (futures) turun sebanyak 0,5% di London. National Oil Corp menyatakan, produksi minyak di Libya meningkat menjadi 656.000 barel per hari, kemarin karena kelompok militan Islam menguasai bandara internasional Tripoli.
Sementara konflik di Irak, yang merupakan produsen terbesar kedua di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), belum meluas ke selatan, lumbung minyak negara itu. Berdasarkan survei Bloomberg, ladang minyak ini memompa 3 juta barel per hari pada bulan lalu.
"Wilayah ini dalam kekacauan, tetapi produksi minyak terus meningkat. Harga minyak brent sudah cukup lemah, tapi permintaan global masih lesu," kata Kepala Konsultan di Manaar Energy Consulting and Project Management Robin Mills seperti dilansir Bloomberg, Senin (25/8/2014).
Adapun minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 46 sen menjadi USD101,83 per barel pada pukul 09.39 pagi waktu Sydney. Kontrak turun 34 sen dibanding pada 22 Agustus di harga USD102,29. Harga telah turun 1,2% pekan lalu dan 8,1% lebih rendah sepanjang tahun ini.
Sementara minyak WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 27 sen, atau 0,3% menjadi USD93,38 per barel. Premi minyak mentah patokan AS ini terhadap brent seebsar USD8,67.
(rna)