Tingkatkan Kapasitas Produksi LPG ESSA Genjot Dana Capex
A
A
A
JAKARTA - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berencana menghabiskan seluruh dana belanja modal (capital expenditure/capex) pada Oktober 2014. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi liquefied petroleum gas (LPG) refinery.
Direktur Keuangan Surya Esa Perkasa, Isenta Hioe mengatakan pada tahun ini perseroan telah mengalokasikan belanja modal sebesar USD21 juta atau setara Rp245,7 miliar. Sedangkan hingga akhir Juli 2014, perseroan telah menyerap capex sebesar 81%. Dia menargetkan, dana belanja modal akan diserap secara keseluruhan pada Oktober 2014.
"Dana ini akan digunakan untuk menggenjot program efisiensi produksi ESSA. Nantinya, bila program ini sudah berjalan, kapasitas produksi kita akan meningkat sekitar 50% dari kapasitas awal," kata Isenta usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan, Senin (25/8/2014).
Menurutnya, alokasi belanja modal tahun ini akan digunakan perseroan untuk peningkatan kapasitas produksi LPG refinery. Dalam pengerjaan proyek tersebut, ESSA turut menggandeng Enerflex Ltd, perusahaan engineering asal Kanada. Nantinya, seluruh kebutuhan perlengkapan teknis pabrik baru anak usaha PT Panca Amara Utama (PAU) di Palembang akan dipasok oleh Enerflex.
Kontrak kerjasama tersebut, menelan biaya sekitar USD17 juta atau sekitar 81% dari total alokasi capex. Sementara sisanya, akan digunakan perseroan untuk instalasi peralatan. Selama ini, kapasitas produksi ESSA tercatat sekitar 120 ton perhari atau 36.000 ton per tahun. Setelah proyek ini rampung, maka kapasitas produksi perseroan bisa melonjak hingga 50%.
Perseroan juga telah menandatangani perjanjian pokok jual beli gas (PJBG) dengan joint operating body Pertamina Medco Tomori Sulawesi senilai USD1,4 miliar. Pertamina Medco Tomori Sulawesi menyepakati memasok gas sebanyak 55 million standard cubic feet per day (mmscfd). Pengiriman gas akan dilaksanakan mulai kuartal IV 2016 hingga 2027.
Direktur Keuangan Surya Esa Perkasa, Isenta Hioe mengatakan pada tahun ini perseroan telah mengalokasikan belanja modal sebesar USD21 juta atau setara Rp245,7 miliar. Sedangkan hingga akhir Juli 2014, perseroan telah menyerap capex sebesar 81%. Dia menargetkan, dana belanja modal akan diserap secara keseluruhan pada Oktober 2014.
"Dana ini akan digunakan untuk menggenjot program efisiensi produksi ESSA. Nantinya, bila program ini sudah berjalan, kapasitas produksi kita akan meningkat sekitar 50% dari kapasitas awal," kata Isenta usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan, Senin (25/8/2014).
Menurutnya, alokasi belanja modal tahun ini akan digunakan perseroan untuk peningkatan kapasitas produksi LPG refinery. Dalam pengerjaan proyek tersebut, ESSA turut menggandeng Enerflex Ltd, perusahaan engineering asal Kanada. Nantinya, seluruh kebutuhan perlengkapan teknis pabrik baru anak usaha PT Panca Amara Utama (PAU) di Palembang akan dipasok oleh Enerflex.
Kontrak kerjasama tersebut, menelan biaya sekitar USD17 juta atau sekitar 81% dari total alokasi capex. Sementara sisanya, akan digunakan perseroan untuk instalasi peralatan. Selama ini, kapasitas produksi ESSA tercatat sekitar 120 ton perhari atau 36.000 ton per tahun. Setelah proyek ini rampung, maka kapasitas produksi perseroan bisa melonjak hingga 50%.
Perseroan juga telah menandatangani perjanjian pokok jual beli gas (PJBG) dengan joint operating body Pertamina Medco Tomori Sulawesi senilai USD1,4 miliar. Pertamina Medco Tomori Sulawesi menyepakati memasok gas sebanyak 55 million standard cubic feet per day (mmscfd). Pengiriman gas akan dilaksanakan mulai kuartal IV 2016 hingga 2027.
(gpr)