WTI Naik Jelang Rilis Suplai Minyak AS
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik dari harga terendah dalam lebih dari 7 bulan menjelang rilis data suplai minyak, yang memberikan sinyal meningkatnya permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Minyak berjangka (futures) naik sebesar 0,4% di New York setelah terjun 3,2%, kemarin. Survei Bloomberg menunjukkan bahwa stok minyak mentah menyusut sebanyak 1 juta barel menjadi 359,5 juta dan akan menjadi penurunan mingguan ketiga.
Sedangkan persediaan bensin AS diperkirakan turun 1,45 juta barel hingga 29 Agustus 2014. Sementara data National Oil Corp menyebutkan bahwa produksi minyak di Libya meningkat 710.000 barel per hari (bph).
"Musim berkendara yang cukup baik, dan itu menjaga penurunan harga. Pasar akan memperhatikan data Adminsitrasi Informasi Energi (EIA) dan klaim pengangguran untuk melihat arah arus ekonomi AS," kata analis di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (3/9/2014).
Sementara Departemen Tenaga Kerja AS akan melaporkan data klaim pengangguran, besok. Survei Bloomberg menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran diperkirakan naik sebanyak 2.000 menjadi 300.000 hingga 30 Agustus 2014.
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober naik sebanyak 40 sen menjadi USD93,28 per barel dan berada di harga USD93,20 pada pukul 11.41 siang waktu Sydney dibanding kemarin di harga USD92,88, penutupan terendah sejak 14 Januari.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 39% di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah turun 5,3% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober berada di harga USD100,58 per barel, naik 24 sen. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI sebesar USD7,43, turun dibandingkan sebelumnya sebesar USD7,46.
Minyak berjangka (futures) naik sebesar 0,4% di New York setelah terjun 3,2%, kemarin. Survei Bloomberg menunjukkan bahwa stok minyak mentah menyusut sebanyak 1 juta barel menjadi 359,5 juta dan akan menjadi penurunan mingguan ketiga.
Sedangkan persediaan bensin AS diperkirakan turun 1,45 juta barel hingga 29 Agustus 2014. Sementara data National Oil Corp menyebutkan bahwa produksi minyak di Libya meningkat 710.000 barel per hari (bph).
"Musim berkendara yang cukup baik, dan itu menjaga penurunan harga. Pasar akan memperhatikan data Adminsitrasi Informasi Energi (EIA) dan klaim pengangguran untuk melihat arah arus ekonomi AS," kata analis di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (3/9/2014).
Sementara Departemen Tenaga Kerja AS akan melaporkan data klaim pengangguran, besok. Survei Bloomberg menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran diperkirakan naik sebanyak 2.000 menjadi 300.000 hingga 30 Agustus 2014.
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober naik sebanyak 40 sen menjadi USD93,28 per barel dan berada di harga USD93,20 pada pukul 11.41 siang waktu Sydney dibanding kemarin di harga USD92,88, penutupan terendah sejak 14 Januari.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 39% di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah turun 5,3% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober berada di harga USD100,58 per barel, naik 24 sen. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI sebesar USD7,43, turun dibandingkan sebelumnya sebesar USD7,46.
(rna)