Gelar Pameran, Kemenpera Target 5.000 Rumah Terjual
Gelar Pameran, Kemenpera Target 5.000 Rumah Terjual
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) kembali menyelenggarakan Pameran Rumah Rakyat Expo 2014.
Pameran akan berlangsung di 11 kota dan saat ini sedang berlangsung pameran di kota pertama, yaitu di Jakarta, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran dihelat mulai 3–7 September 2014. Untuk Pameran Rumah Rakyat, Kemenpera menargetkan 5.000 unit transaksi.
"Pada pameran yang akan diselenggarakan selama lima hari ini,, kami menargetkan 5.000 unit rumah yang terjual dengan nilai Rp500 miliar," ujar Direktur Utama Badan Layanan Umum–Pusat Pembiayaan Perumahan Kemenpera (BLU–PPP) Budi Hartono dalam rilisnya, Kamis (4/9/2014).
Sementara itu, Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, yang hadir dan sekaligus membuka Pameran Rumah Rakyat, menyampaikan pamerah tersebut berdampak luas kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah yang layak huni dan terjangkau.
"Pemerintah masih bisa menyalurkan KPR FLPP untuk rumah tapak apabila ada permintaan dari pihak luar karena pemerintah tidak dapat mengubah peraturan yang telah dibuat sendiri. Untuk saat ini, permintaan tersebut datang dari DPR," kata Djan.
Pemerintah juga menunggu usulan dari DPP REI, terkait daerah mana saja yang masih memerlukan penyaluran KPR FLPP baik untuk rusun maupun rumah tapak.
Pameran akan berlangsung di 11 kota dan saat ini sedang berlangsung pameran di kota pertama, yaitu di Jakarta, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran dihelat mulai 3–7 September 2014. Untuk Pameran Rumah Rakyat, Kemenpera menargetkan 5.000 unit transaksi.
"Pada pameran yang akan diselenggarakan selama lima hari ini,, kami menargetkan 5.000 unit rumah yang terjual dengan nilai Rp500 miliar," ujar Direktur Utama Badan Layanan Umum–Pusat Pembiayaan Perumahan Kemenpera (BLU–PPP) Budi Hartono dalam rilisnya, Kamis (4/9/2014).
Sementara itu, Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, yang hadir dan sekaligus membuka Pameran Rumah Rakyat, menyampaikan pamerah tersebut berdampak luas kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah yang layak huni dan terjangkau.
"Pemerintah masih bisa menyalurkan KPR FLPP untuk rumah tapak apabila ada permintaan dari pihak luar karena pemerintah tidak dapat mengubah peraturan yang telah dibuat sendiri. Untuk saat ini, permintaan tersebut datang dari DPR," kata Djan.
Pemerintah juga menunggu usulan dari DPP REI, terkait daerah mana saja yang masih memerlukan penyaluran KPR FLPP baik untuk rusun maupun rumah tapak.
(rna)
Explore More