Jokowi Effect Bisa Saja Memicu Investasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan bahwa tak menutup kemungkinan adanya Jokowi Effect akan memicu investasi pada 2015 mendatang.
Ia mengatakan, saat pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid pada 1999, tingkat investasi tinggi. Hal ini, kata dia, terjadi karena kepercayaan masyarakat terutama elite ekonomi, dan pelaku usaha kepada Gus Dur begitu tinggi. Namun di samping itu, pemerintahan juga harus tetap memiliki program untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Ya tapi saya enggak tahu programnya apa, saya kan menteri keuangan pada periode sekarang. Kalau mau ya kita tunggu saja nanti,” kata dia di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Namun, Chatib mengakui dirinya yakin pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo punya cara untuk mencapai asumsi makro 2015. Pada asumsi makro 2015, disepakati pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dan inflasi 4,4%. Menurutnya, ia telah memberi adjustment profesional pertumbuhan ekonomi 5,6%.
“Kalau pemerintah Pak Jokowi ajukan 5,8%, ya pasti akan ada kebijakan untuk mencapai 0,2%-nya lagi,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid pada 1999, tingkat investasi tinggi. Hal ini, kata dia, terjadi karena kepercayaan masyarakat terutama elite ekonomi, dan pelaku usaha kepada Gus Dur begitu tinggi. Namun di samping itu, pemerintahan juga harus tetap memiliki program untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Ya tapi saya enggak tahu programnya apa, saya kan menteri keuangan pada periode sekarang. Kalau mau ya kita tunggu saja nanti,” kata dia di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Namun, Chatib mengakui dirinya yakin pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo punya cara untuk mencapai asumsi makro 2015. Pada asumsi makro 2015, disepakati pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dan inflasi 4,4%. Menurutnya, ia telah memberi adjustment profesional pertumbuhan ekonomi 5,6%.
“Kalau pemerintah Pak Jokowi ajukan 5,8%, ya pasti akan ada kebijakan untuk mencapai 0,2%-nya lagi,” ujarnya.
(gpr)