Pefindo Turunkan Prospek Peringkat ADHI

Jum'at, 05 September 2014 - 10:42 WIB
Pefindo Turunkan Prospek Peringkat ADHI
Pefindo Turunkan Prospek Peringkat ADHI
A A A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi prospek peringkat PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dari stabil menjadi negatif.

Analis Pefindo Haryo Konconegoro mengatakan, revisi prospek tersebut dilakukan untuk mengantisipasi melemahnya rasio struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan dari yang diproyeksikan sebelumnya lantaran adanya tekanan pada marjin profitabilitas perusahaan.

"Tekanan pada marjin profitabilitas disebabkan peningkatan biaya yang signifikan dan lemahnya pertumbuhan pendapatan," kata dia dalam rilisnya, Jumat (5/9/2014).

Dalam laporan kinerja perusahaan semester I/2014, biaya operasional perusahaan konstruksi plat merah tersebut melonjak 24% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, pendapatan perusahaan tergerus 5% dibanding semester I/2013 karena buruknya kinerja divisi engineering procurement and construction (EPC).

Dia menjelaskan, propsek bisa direvisi kembali menjadi stabil jika perusahaan dapat memperbaiki rasio proteksi arus kas dan struktur permodalan dari upaya efisiensi biaya dan peningkatan kinerja bisnis di sebagian besar segmen utama perusahaan.

Sementara itu, peringkat ADHI dan Obligasi Berkelanjutan Tahap I/2012 dan Tahap II/2013 dipertahankan pada idA, serta peringkat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Tahap I/2012 dan Tahap II/2013 tetap pada idA(sy).

"Peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di bisnis konstruksi domestik, rasio proteksi arus kas yang di atas rata-rata dan keuntungan sebagai perusahaan milik negara," ujarnya.

Kendati demikian, peringkat dibatasi risiko terkait bisnis EPC, bisnis baru serta lingkungan bisnis yang relatif berfluktuasi pada industri konstruksi dan properti.

Dia menuturkan, peringkat perusahaan bisa diturunkan jika ADHI gagal membukukan pendapatan yang ditargetkan dan gagal meningkatkan marjin profitabilitas, yang dapat menyebabkan melemahnya rasio proteksi arus kas dan struktur permodalan.

Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika tambahan utang melebihi proyeksi atau jika bisnis EPC makin memburuk karena berpotensi menekan kinerja keuangan perseroan.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8499 seconds (0.1#10.140)