BBM Tak Perlu Naik, Asal Utang RI Lunas

Minggu, 07 September 2014 - 17:18 WIB
BBM Tak Perlu Naik,...
BBM Tak Perlu Naik, Asal Utang RI Lunas
A A A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) boleh saja tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di pemerintahannya sekarang. Namun dia harus melunasi utang negara, sehingga tidak menimbulkan luka baru di pemerintahan baru.

"Utang kita banyak, rakyat miskin. Yang bikin orang miskin itu banyak, diantaranya adalah harga beras yang gila-gilaan. November 2008, harga bensin Rp6000, Juli 2014 naik jadi Rp6.500, naik 8,3%. Sedangkan harga beras November 2008 Rp6.442, Juli 2014 Rp11.321, naik 75,8 %," ujar dia di Jakarta, Minggu (7/9/2014).

Menurut dia, beras saja bisa berani dinaikkan oleh pemerintah, namun kenapa tidak terjadi pada BBM, padahal nasi merupakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia. Menurut dia, menjadi sangat mahal jika beras yang melonjak naik terus sehingga makin membebani masyarakat kecil.

"Ayo kita perangi kemiskinan di desa dengan membenahi sektor pertanian. Kita angkat nasib petani dengan memperbaiki mata rantai perdagangan pasca panen. Jadi, harga beras bisa stabil dan orang miskin berkurang," ujar dia.

Kemudian, yang berikutnya adalah rokok kretek, yang menjadi konsumsi masyarakat miskin. Untuk mengurangi konsumsi di masyarakat kelas bawah, dia menyarankan untuk menaikan cukai rokok.

"Satu-satunya cara adalah menaikkan pita cukainya supaya orang miskin bisa jauh dari rokok. Kalau rokok naik kan, pemakaian rokok di orang miskin berkurang," kata dia.

(Baca: Ekonom: Idealnya, SBY Naikkan BBM Bulan Ini)
(rna)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5029 seconds (0.1#10.24)