Hasil Investasi BP Jamsostek Capai Rp13,1 T
A
A
A
JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) mencatat hasil investasi sebesar Rp13,1 triliun hingga akhir Agustus 2014.
Jumlah tersebut diperoleh dari hasil investasi dana jaminan sosial (DJS) sebesar Rp12,485 triliun dan hasil investasi BP Jamsostek sekitar Rp636,171 miliar.
“Kondisinya sangat kondusif baik secara makro maupun mikro. Pasar saham juga mengalami kenaikan signifikan. Jika kondisi ini terus terjaga, kami yakin target hasil investasi sebesar Rp15 triliun bisa tercapai,” jelas Direktur Investasi BP Jamsostek Jeffry Haryadi dalam rilisnya, Selasa (9/9/2014).
Jeffry mengatakan, dengan hasil investasi tersebut, pihaknya yakin akan tetap bisa memberikan imbal hasil sebesar dua digit atau lebih besar dari bunga deposito kepada para peserta. Sedangkan untuk dana kelolaan atau investasi hingga akhir Agustus 2014 telah mencapai Rp175 triliun.
Dari jumlah tersebut, Jeffry memaparkan untuk alokasi pada deposito mencapai Rp59,49 triliun, saham sebanyak Rp28,5 triliun, reksa dana sebesar Rp9,868 triliun, obligasi Rp76,065 triliun, penyertaan modal Rp41 miliar dan properti sebesar Rp1,113 triliun.
Sementara untuk tahun 2015, dana investasi ditargetkan mencapai Rp233,2 triliun dengan hasil investasi diharapkan mencapai Rp20,1 triliun atau naik dari target tahun ini sebesar Rp15 triliun. Dengan kenaikan hasil investasi setiap tahunnya, maka diharapkan pada tahun 2018, dana investasi bisa mencapai Rp500 triliun.
Jumlah tersebut diperoleh dari hasil investasi dana jaminan sosial (DJS) sebesar Rp12,485 triliun dan hasil investasi BP Jamsostek sekitar Rp636,171 miliar.
“Kondisinya sangat kondusif baik secara makro maupun mikro. Pasar saham juga mengalami kenaikan signifikan. Jika kondisi ini terus terjaga, kami yakin target hasil investasi sebesar Rp15 triliun bisa tercapai,” jelas Direktur Investasi BP Jamsostek Jeffry Haryadi dalam rilisnya, Selasa (9/9/2014).
Jeffry mengatakan, dengan hasil investasi tersebut, pihaknya yakin akan tetap bisa memberikan imbal hasil sebesar dua digit atau lebih besar dari bunga deposito kepada para peserta. Sedangkan untuk dana kelolaan atau investasi hingga akhir Agustus 2014 telah mencapai Rp175 triliun.
Dari jumlah tersebut, Jeffry memaparkan untuk alokasi pada deposito mencapai Rp59,49 triliun, saham sebanyak Rp28,5 triliun, reksa dana sebesar Rp9,868 triliun, obligasi Rp76,065 triliun, penyertaan modal Rp41 miliar dan properti sebesar Rp1,113 triliun.
Sementara untuk tahun 2015, dana investasi ditargetkan mencapai Rp233,2 triliun dengan hasil investasi diharapkan mencapai Rp20,1 triliun atau naik dari target tahun ini sebesar Rp15 triliun. Dengan kenaikan hasil investasi setiap tahunnya, maka diharapkan pada tahun 2018, dana investasi bisa mencapai Rp500 triliun.
(rna)