Ribuan Perusahaan Tambang Ilegal Keruk Hasil Bumi RI

Rabu, 10 September 2014 - 16:06 WIB
Ribuan Perusahaan Tambang...
Ribuan Perusahaan Tambang Ilegal Keruk Hasil Bumi RI
A A A
JAKARTA - Indonesian Mining Association (IMA) menegaskan tidak optimalnya penerimaan negara disebabkan banyaknya perusahaan tambang ilegal atau abal-abal yang dibiarkan melenggang bebas mengeruk hasil bumi di Indonesia.

"Faktor tidak optimal karena kewenangan pemberian izin jumlah perusahaan tambang abal-abal lebih dari 10.600," kata President Indonesian Mining Association (IMA) Martiono Hadianto di Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Menurut Martiono, dengan jumlah perusahaan tambang tersebut merupakan terbanyak di dunia. Dia pun mempertanyakan bagaimana pemerintah bisa memberikan izin usaha pertambangan (IUP) sebanyak itu.

"Bagaimana pemerintah memonitor terhadap banyaknya perusahaan tambang tersebut. Dengan jumlah itu, bagaimana cara memonitornya antara izin yang dikeluarkan dengan jumlah memonitor tidak klop," kata dia.

Martiono mengatakan, dari puluhan ribu perusahaan tambang yang ilegal. Hanya terdapat 125 tambang yang pasti, tertib dan patuh kepada negara.

"Total semuanya adalah sekitar 1.809. Tapi yang tertib rapi hanya 125 perusahaan," tandasnya.

Namun demikian, lanjut Martiono, justru yang tertib dan patuh kepada negara justru malah ditekan dan dibebani berbagai macam oleh pemerintah. Padahal seharusnya pemerintah fokus menertibkan perusahaan tambang yang jumlahnya ribuan, tetapi tidak tertib kepada negara.

"Kekeliruan ini sebenarnya diketahui tapi tidak mau menindak. Dari ribuan tidak punya nomor wajib pajak. Tidak bayar pajak ini harus ditertibkan supaya banyak yang dilepas dan ditata kembali," katanya

Martiono menuturkan, optimalisasi penerimaan negara akan berjalan jika perusahaan tambang yang tidak tertib ini di tata kembali.

"Ini mudah-mudahan diterima untuk pemerintahan yang akan datang," pungkasnya.
(rna)
Berita Terkait
Bisnis Jasa Pertambangan...
Bisnis Jasa Pertambangan Butuh Penguatan Jaminan Berusaha
Faisal Basri Ungkap...
Faisal Basri Ungkap Bisnis Tambang Rugikan Negara hingga Rp200 Triliun
IATA Makin Cemerlang,...
IATA Makin Cemerlang, Pertambangan Salah Satu Bisnis Inti MNC Group
Petrosea Raih Kontrak...
Petrosea Raih Kontrak Mining Services Agreement Senilai Rp2,7 Triliun
Digitalisasi Tambang...
Digitalisasi Tambang Keharusan, PAMA Rilis Hybrid LTE Network On Open Mining & Go Live Ewacspro
Pemanfaatan Tailing...
Pemanfaatan Tailing untuk Bangun Jalan, Jhonlin Group Sambangi Freeport
Berita Terkini
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
2 jam yang lalu
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
2 jam yang lalu
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
3 jam yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
3 jam yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
4 jam yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
4 jam yang lalu
Infografis
Aktivitas Gempa Bumi...
Aktivitas Gempa Bumi Bisa Dipengaruhi Panas Matahari
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved