IMI Keluhkan Ekonomi Maritim Masih Berpusat di Jawa
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) Y Paonganan mengeluhkan ekonomi maritim masih berpusat di Jawa.
Dia menilai, visi maritim Indonesia tidak akan berjalan jika ekonomi tidak berkembang di luar Pulau Jawa.
"Kita bisa bangun di Nusa Tenggara untuk wilayah selatannya menampung kapal-kapal yang datang dari Australia," ujar Paonganan kepada Sindonews, Sabtu (13/9/2014).
"Atau bangun di Sumatera untuk kapal-kapal dari Thailand, Singapura dan Malaysia. Itu cost-nya pasti akan lebih murah jika dibandingkan mereka harus ke Jawa dulu," tutur pria yang akrab disapa Ongen ini.
Dia berharap, perekonomian maritim, hendaknya menyebar merata ke seluruh Indonesia sampai ke timur Indonesia. Karena potensi maritim di sana jauh lebih bagus.
"Di timur itu kita punya Papua, kita ada Maluku, hasil ikannya banyak, tempatnya juga bagus. Kenapa enggak bangun pelabuhan yang besar di sana?" ucapnya
"Harus adil lah pembangunan maritim ini, biar ongkos angkut juga tidak terlalu tinggi," tandas Ongen.
Dia menilai, visi maritim Indonesia tidak akan berjalan jika ekonomi tidak berkembang di luar Pulau Jawa.
"Kita bisa bangun di Nusa Tenggara untuk wilayah selatannya menampung kapal-kapal yang datang dari Australia," ujar Paonganan kepada Sindonews, Sabtu (13/9/2014).
"Atau bangun di Sumatera untuk kapal-kapal dari Thailand, Singapura dan Malaysia. Itu cost-nya pasti akan lebih murah jika dibandingkan mereka harus ke Jawa dulu," tutur pria yang akrab disapa Ongen ini.
Dia berharap, perekonomian maritim, hendaknya menyebar merata ke seluruh Indonesia sampai ke timur Indonesia. Karena potensi maritim di sana jauh lebih bagus.
"Di timur itu kita punya Papua, kita ada Maluku, hasil ikannya banyak, tempatnya juga bagus. Kenapa enggak bangun pelabuhan yang besar di sana?" ucapnya
"Harus adil lah pembangunan maritim ini, biar ongkos angkut juga tidak terlalu tinggi," tandas Ongen.
(dmd)