Tambang Longsor, Kegiatan Operasi Freeport Tetap Jalan
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengatakan, peristiwa longsor yang terjadi di wilayah operasi PT Freeport Indonesia tidak memengaruhi kegiatan penambangan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Dia mengatakan, lokasi longsor tersebut berbeda dengan lokasi sebelumnya yang terjadi tahun lalu. Longsor tersebut terjadi di area West Muck Bay, di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Lokasi tambang tersebut baru mulai digarap dan belum berproduksi.
"Lain lah, kalau (waktu) itu lokasi beroperasinya Freeport, kalau ini baru sama sekali. Underground ada yang beroperasi, berproduksi dan baru. Kalau ini yang baru," kata Sukhyar di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, meski telah terjadi peritiwa longsor, PT Freeport saat ini masih melakukan kegiatan produksi tembaganya. Pasalnya, peristiwa tersebut tidak menggangu kegiatan produksinya.
"Produsi tetap jalan, di luar eksisting," tutur dia.
Menurut Sukhyar, pihaknya saat ini telah mengirim tim evaluasi terkait peristiwa longsornya tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia. Dia mengatakan, timnya akan melihat kelayakan operasi dan mencari penyebab longsor.
"Kami lihat kelayakan yang dibuat seperti apa. Kalau ada kelalaian akan ada rekomendasi dari kami," pungkasnya.
Sekedar informasi, area tambang Freeport di West Muck Buy di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua mengalami longsor pada Jumat (12/9/2014) sekitar pukul 23.30 WIT. Dalam kejadian tersebut, satu karyawan Freeport tewas karena tertimbun tanah longsor.
Dia mengatakan, lokasi longsor tersebut berbeda dengan lokasi sebelumnya yang terjadi tahun lalu. Longsor tersebut terjadi di area West Muck Bay, di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Lokasi tambang tersebut baru mulai digarap dan belum berproduksi.
"Lain lah, kalau (waktu) itu lokasi beroperasinya Freeport, kalau ini baru sama sekali. Underground ada yang beroperasi, berproduksi dan baru. Kalau ini yang baru," kata Sukhyar di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, meski telah terjadi peritiwa longsor, PT Freeport saat ini masih melakukan kegiatan produksi tembaganya. Pasalnya, peristiwa tersebut tidak menggangu kegiatan produksinya.
"Produsi tetap jalan, di luar eksisting," tutur dia.
Menurut Sukhyar, pihaknya saat ini telah mengirim tim evaluasi terkait peristiwa longsornya tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia. Dia mengatakan, timnya akan melihat kelayakan operasi dan mencari penyebab longsor.
"Kami lihat kelayakan yang dibuat seperti apa. Kalau ada kelalaian akan ada rekomendasi dari kami," pungkasnya.
Sekedar informasi, area tambang Freeport di West Muck Buy di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua mengalami longsor pada Jumat (12/9/2014) sekitar pukul 23.30 WIT. Dalam kejadian tersebut, satu karyawan Freeport tewas karena tertimbun tanah longsor.
(rna)