Commonwealth Bank Bidik Pelaku UKM

Selasa, 16 September 2014 - 18:45 WIB
Commonwealth Bank Bidik...
Commonwealth Bank Bidik Pelaku UKM
A A A
BANDUNG - Guna meningkatkan kinerja, Commonwealth Bank Indonesia membidik segmen pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Segmen tersebut dibidik karena memiliki pangsa pasar sangat luas. Karena itu, dinilai sangat menjanjikan.

"Kami menjadi satu-satunya bank asing yang fokus memberikan kredit untuk UKM di Indonesia. Jumlah pelaku di sektor tersebut terus tumbuh dan potensial untuk digarap," ujar Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia Tony Costa, Selasa (16/9/2014).

Pihaknya menargetkan penyaluran kredit pada UKM tahun ini sebesar Rp16,1 triliun. Sekitar 72,2% di antaranya disalurkan untuk kredit produktif.

Untuk mencapai itu, pihaknya terus melebarkan jaringan. Salah satu di antaranya dengan membuka Kantor Cabang Commonwealth Dago yang merupakan pindahan dari Jalan Asia Afrika.

"Dengan adanya cabang Dago, kami ingin lebih mendekatkan diri kepada para nasabah dengan memberikan akses mudah dan pelayanan lebih baik," katanya.

Dia mengatakan, pembukaan jaringan di Bandung terbilang menjanjikan. Sebab, ibu kota provinsi Jabar ini menjadi kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya.

"Pada 2013, Bandung tumbuh cukup tinggi sebesar 9%. Angka ini menunjukkan bahwa Bandung sebagai sumber penting pertumbuhan ekonomi di Jabar maupun Indonesia," tutur Tony.

Executive Vice President Head of Retail Banking & Services Commonwealth Bank Anwar Zaenudin menyebutkan, pihaknya bukan baru pertama kali hadir di Bandung, yakni sejak 2009.

"Jumlah nasabah Commonwealth Bank di Bandung saat ini lebih dari 12.000 nasabah. Hingga Agustus 2014, 60% dari total pinjaman produktif diberikan kepada UKM. Besaran angkanya sekitar Rp160 miliar," kata dia.

Mayoritas nasabah UKM Commonwealth mayoritas bergerak di bidang tekstil, garmen dan plastik. UKM memang menjadi target, karena ingin membantu dari sisi keuangan dan perbankan.

"Bandung sebagai pusat industri kreatif terutama untuk sektor kuliner dan fashion. Industri kreatif menjadi pasar menggiurkan mengingat industri ini pada 2013 menyumbang 7,05% dari total PDB nasional," jelasnya.

Selain itu, bidang ini menciptakan 11,9 juta lapangan kerja atau 10,7% tenaga kerja nasional dan membuka 5,4 juta usaha atau 9,7% dari jumlah usaha nasional yang sebagian besar UMKM.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)