IHSG Diproyeksi Lanjutkan Misi ke Resistance 5.251
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pertengahan pekan ini diproyeksi akan menguat didukung sentimen dari bursa global. Bahkan, IHSG yang telah melewati level support 5.120 akan melanjutkan misi menuju resistance tertinggi di 5.251.
"Kenaikan kembali pasar regional memberi semangat positif terhadap pelaku pasar untuk melakukan akumulasi, sehingga IHSG dapat mental dari support 5.120 dan meneruskan misi kembali untuk naik menguji resistance all time high di 5.251," kata Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko, Rabu (17/9/2014).
Dia memprekirakan, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.120-5076-5.050, sedangkan resistance pada kisaran 5.187-5.251-5.285-5.325-5.425.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan untuk akumulasi beli pada perdgaangan hari ini adalah saham telekomunikasi, konstruksi, semen dan tambang. Saham-saham tersebut, diantaranya:
1. PT Telekomunikasi Indoensia Tbk (TLKM), dengan trading target Rp3.000
Walaupun sempat tersendat, emiten big cap telekomunikasi BUMN ini masih berpotensi untuk menyelesaikan misi breakout dari formasi konsolidasi minor dalam medium uptrend ke target measured move di Rp3.000.
Entry (1) Rp2.775, entry (2) Rp2.715, cut loss point: Rp2.685
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dengan trading target Rp3.025
Kami melihat secara teknikal emiten konstruksi BUMN ini dengan market cap terbesar di sektornya mulai beranjak dari support low end formasi konsolidasi minor untuk mencoba melakukan breakout ke target proyeksi di Rp2.975-Rp3.075.
Entry (1) Rp2.850, entry (2) Rp2.815, cut loss point: Rp2.765.
3. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), dengan trading target Rp2.875
Potensi kenaikan harga semen dalam tiga bulan ke depan terdorong oleh permintaan dari pemulihan sektor properti, proyek konstruksi BUMN belum sepenuhnya terdiskon dalam emiten semen yang sempat mengalami downtrend medium term cukup dalam, rekomen akumulasi untuk rebound.
Entry (1) Rp2.730, entry (2) Rp2.705, cut loss point: Rp2.675
4. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dengan trading target Rp200
Konsolidasi selama lebih dari 2 minggu di emiten tambang batu bara milik Bakrie ini menahan penurunan lebih lanjut, sehingga momentum terjaga untuk mendorong kenaikan di atas resistance Rp200.
Entry (1) Rp.187, entry (2) Rp184, cut loss point: Rp181
"Kenaikan kembali pasar regional memberi semangat positif terhadap pelaku pasar untuk melakukan akumulasi, sehingga IHSG dapat mental dari support 5.120 dan meneruskan misi kembali untuk naik menguji resistance all time high di 5.251," kata Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko, Rabu (17/9/2014).
Dia memprekirakan, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.120-5076-5.050, sedangkan resistance pada kisaran 5.187-5.251-5.285-5.325-5.425.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan untuk akumulasi beli pada perdgaangan hari ini adalah saham telekomunikasi, konstruksi, semen dan tambang. Saham-saham tersebut, diantaranya:
1. PT Telekomunikasi Indoensia Tbk (TLKM), dengan trading target Rp3.000
Walaupun sempat tersendat, emiten big cap telekomunikasi BUMN ini masih berpotensi untuk menyelesaikan misi breakout dari formasi konsolidasi minor dalam medium uptrend ke target measured move di Rp3.000.
Entry (1) Rp2.775, entry (2) Rp2.715, cut loss point: Rp2.685
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dengan trading target Rp3.025
Kami melihat secara teknikal emiten konstruksi BUMN ini dengan market cap terbesar di sektornya mulai beranjak dari support low end formasi konsolidasi minor untuk mencoba melakukan breakout ke target proyeksi di Rp2.975-Rp3.075.
Entry (1) Rp2.850, entry (2) Rp2.815, cut loss point: Rp2.765.
3. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), dengan trading target Rp2.875
Potensi kenaikan harga semen dalam tiga bulan ke depan terdorong oleh permintaan dari pemulihan sektor properti, proyek konstruksi BUMN belum sepenuhnya terdiskon dalam emiten semen yang sempat mengalami downtrend medium term cukup dalam, rekomen akumulasi untuk rebound.
Entry (1) Rp2.730, entry (2) Rp2.705, cut loss point: Rp2.675
4. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dengan trading target Rp200
Konsolidasi selama lebih dari 2 minggu di emiten tambang batu bara milik Bakrie ini menahan penurunan lebih lanjut, sehingga momentum terjaga untuk mendorong kenaikan di atas resistance Rp200.
Entry (1) Rp.187, entry (2) Rp184, cut loss point: Rp181
(rna)