Pelaku UMKM Semarang Siap Hadapi MEA 2015
A
A
A
SEMARANG - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Semarang siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Nantinya, produk-produk dari 11.383 UMKM Kota Semarang akan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Litani Satyawati, Rabu (17/9/2014).
Kota Semarang justru tidak sabar menunggu datangnya MEA 2015. "Persiapan demi persiapan sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Saat ini, kami yakin mampu bersaing dalam perdagangan bebas atau MEA 2015," ujarnya.
Pihaknya tidak hanya menjadikan MEA sebagai target pasar, melainkan juga menjadi pelaku pasar. Secara kualitas produk dari UMKM Kota Semarang tidak kalah berkualitas dibanding produk lain.
Bahkan, dari segi kreatifitas dan inovasi, banyak produk UMKM Kota Semarang yang lebih unggul dibanding daerah lainnya.
"Untuk itu, kami menegaskan tidak ada keraguan dari pelaku UMKM Kota Semarang dalam menghadapi MEA 2015. Justru hal itu menjadi peluang menjadikan produk unggulan UMKM Kota Semarang merambah pasar internasional," kata dia.
Sampai saat ini, masih ada sedikit kendala untuk menuju kea rah tersebut. Masih banyak produk UMKM Kota Semarang yang belum memiliki label halal dari MUI juga izin edar dari Balai POM ataupun dinas kesehatan.
"Untuk mengatasi permasalahan itu, kami sudah bekerja sama dengan MUI, Balai POM dan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Harapannya sebelum MEA
2015, semua kendala itu dapat teratasi," jelasnya.
Salah satu bukti kesiapan UMKM Kota Semarang menghadapi MEA 2015 dengan gelaran Semarang Introducing Market 2014 di lapangan Simpanglima Semarang.
Kegiatan pameran produk unggulan UMKM Kota Semarang itu akan digelar selama tiga hari yakni mulai 19-21 September 2014.
"Selain sebagai upaya untuk membuka peluang pasar, kegiatan ini juga untuk meningkatkan penetrasi pasa agar mampu bersaing pada MEA 2015," kata Litani.
Salah satu pelaku UMKM Kota Semarang, Arya Widyapratama, warga Tambak Aji Semarang Barat yang bergerak di bidang produk minuman herbal mengaku siap menghadapi MEA 2015.
"Kami justru sudah lama menunggu adanya program seperti itu. Dibukanya perdagangan bebas, maka peluang produk kami untuk dipasarkan ke luar negeri akan terbuka lebar. Ini menguntungkan kami. Selama ini produk kami hanya mampu dipasarkan di Indonesia," terangnya.
Namun, pihaknya juga membenarkan jika belum dimilikinya kelengkapan produk seperti izin kesehatan dan izin edar menjadi kendala tersendiri.
Dia berharap pemerintah mau membantu memudahkan para pelaku UMKM untuk mengurus hal itu.
"Kalau memiliki izin, tentu MEA 2015 menjadi peluang kami untuk mengekspor produk kami ke luar negeri. Saya sendiri yakin produk saya ini mampu menembus pasar internasional," pungkas Arya.
Nantinya, produk-produk dari 11.383 UMKM Kota Semarang akan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Litani Satyawati, Rabu (17/9/2014).
Kota Semarang justru tidak sabar menunggu datangnya MEA 2015. "Persiapan demi persiapan sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Saat ini, kami yakin mampu bersaing dalam perdagangan bebas atau MEA 2015," ujarnya.
Pihaknya tidak hanya menjadikan MEA sebagai target pasar, melainkan juga menjadi pelaku pasar. Secara kualitas produk dari UMKM Kota Semarang tidak kalah berkualitas dibanding produk lain.
Bahkan, dari segi kreatifitas dan inovasi, banyak produk UMKM Kota Semarang yang lebih unggul dibanding daerah lainnya.
"Untuk itu, kami menegaskan tidak ada keraguan dari pelaku UMKM Kota Semarang dalam menghadapi MEA 2015. Justru hal itu menjadi peluang menjadikan produk unggulan UMKM Kota Semarang merambah pasar internasional," kata dia.
Sampai saat ini, masih ada sedikit kendala untuk menuju kea rah tersebut. Masih banyak produk UMKM Kota Semarang yang belum memiliki label halal dari MUI juga izin edar dari Balai POM ataupun dinas kesehatan.
"Untuk mengatasi permasalahan itu, kami sudah bekerja sama dengan MUI, Balai POM dan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Harapannya sebelum MEA
2015, semua kendala itu dapat teratasi," jelasnya.
Salah satu bukti kesiapan UMKM Kota Semarang menghadapi MEA 2015 dengan gelaran Semarang Introducing Market 2014 di lapangan Simpanglima Semarang.
Kegiatan pameran produk unggulan UMKM Kota Semarang itu akan digelar selama tiga hari yakni mulai 19-21 September 2014.
"Selain sebagai upaya untuk membuka peluang pasar, kegiatan ini juga untuk meningkatkan penetrasi pasa agar mampu bersaing pada MEA 2015," kata Litani.
Salah satu pelaku UMKM Kota Semarang, Arya Widyapratama, warga Tambak Aji Semarang Barat yang bergerak di bidang produk minuman herbal mengaku siap menghadapi MEA 2015.
"Kami justru sudah lama menunggu adanya program seperti itu. Dibukanya perdagangan bebas, maka peluang produk kami untuk dipasarkan ke luar negeri akan terbuka lebar. Ini menguntungkan kami. Selama ini produk kami hanya mampu dipasarkan di Indonesia," terangnya.
Namun, pihaknya juga membenarkan jika belum dimilikinya kelengkapan produk seperti izin kesehatan dan izin edar menjadi kendala tersendiri.
Dia berharap pemerintah mau membantu memudahkan para pelaku UMKM untuk mengurus hal itu.
"Kalau memiliki izin, tentu MEA 2015 menjadi peluang kami untuk mengekspor produk kami ke luar negeri. Saya sendiri yakin produk saya ini mampu menembus pasar internasional," pungkas Arya.
(izz)