Jabar Dorong Perkembangan Industri Sarung
A
A
A
BANDUNG - Sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Barat (Jabar) masih menunjukkan potensi yang sangat besar. Salah satu komoditi unggulan produk TPT adalah sarung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Ferry Sofwan Arief mengatakan, sejauh ini para pelaku industri sarung, baik skala mikro, kecil, dan menengah, masih mengalami kendala.
"Pada dasarnya permintaan, penyerapan, dan pemanfaatan pasar sarung di Jabar tergolong tinggi. Namun, para pelaku industri komoditi itu belum mampu memenuhinya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (17/9/2014).
Oleh karenanya, tidak sedikit industri sejenis asal provinsi lain yang memanfaatkan momentum tersebut seperti industri yang berasal dari Jatim.
Melihat besarnya potensi industri sarung, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi industri persarungan Jabar sehingga dapat terserap pasar yanag tergolong tinggi.
"Kami berupaya mendorong para pelaku industri sarung supaya lebih kreatif dalam pengembangan produknya sehingga memiliki nilai manfaat tinggi. Misalnya, dari segi motif. Para pelaku industri sarung tidak hanya terbatas pada motif kotak-kotak, tetapi motif lainnya," katanya.
Dia menambahkan, pemanfaatan kain sarung kurang optimal. Meski demikian, sebenarnya pemanfaatan dan penyerapan sarung dapat lebih berkembang. Seperti halnya kain batik yang pada beberapa dekade silam, tidak terlalu dilirik. Padahal, kain batik itu memiliki kualitas tinggi.
"Secara perlahan, penyerapan dan pemanfaatan batik berkembang. Kini, batik mengalami perkembangan penyerapan dan pemanfaatan yang begitu pesat," katanya.
Untuk mendorong penyerapan dan pemanfaatan kain sarung secara lebih inovatif, pihaknya menggulirkan berbagai program dan agenda. Salah satunya adalah even yang bertajuk Jabar Ngagaya, yang direncanakan berlangsung Jumat (19/9) dan Sabtu (20/9).
"Agenda itu menjadi satu rangkaian agenda The Syukron dalam rangka memperingati hari jadi provinsi Jabar. Saya harap, even ini dapat mendorong pemanfaatan dan penyerapan produk TPT Jabar, khususnya, kain sarung, supaya lebih berkembang," imbuhnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Ferry Sofwan Arief mengatakan, sejauh ini para pelaku industri sarung, baik skala mikro, kecil, dan menengah, masih mengalami kendala.
"Pada dasarnya permintaan, penyerapan, dan pemanfaatan pasar sarung di Jabar tergolong tinggi. Namun, para pelaku industri komoditi itu belum mampu memenuhinya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (17/9/2014).
Oleh karenanya, tidak sedikit industri sejenis asal provinsi lain yang memanfaatkan momentum tersebut seperti industri yang berasal dari Jatim.
Melihat besarnya potensi industri sarung, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi industri persarungan Jabar sehingga dapat terserap pasar yanag tergolong tinggi.
"Kami berupaya mendorong para pelaku industri sarung supaya lebih kreatif dalam pengembangan produknya sehingga memiliki nilai manfaat tinggi. Misalnya, dari segi motif. Para pelaku industri sarung tidak hanya terbatas pada motif kotak-kotak, tetapi motif lainnya," katanya.
Dia menambahkan, pemanfaatan kain sarung kurang optimal. Meski demikian, sebenarnya pemanfaatan dan penyerapan sarung dapat lebih berkembang. Seperti halnya kain batik yang pada beberapa dekade silam, tidak terlalu dilirik. Padahal, kain batik itu memiliki kualitas tinggi.
"Secara perlahan, penyerapan dan pemanfaatan batik berkembang. Kini, batik mengalami perkembangan penyerapan dan pemanfaatan yang begitu pesat," katanya.
Untuk mendorong penyerapan dan pemanfaatan kain sarung secara lebih inovatif, pihaknya menggulirkan berbagai program dan agenda. Salah satunya adalah even yang bertajuk Jabar Ngagaya, yang direncanakan berlangsung Jumat (19/9) dan Sabtu (20/9).
"Agenda itu menjadi satu rangkaian agenda The Syukron dalam rangka memperingati hari jadi provinsi Jabar. Saya harap, even ini dapat mendorong pemanfaatan dan penyerapan produk TPT Jabar, khususnya, kain sarung, supaya lebih berkembang," imbuhnya.
(gpr)