BPH Migas Salahkan Lambannya Konversi BBM ke BBG
A
A
A
JAKARTA - Lambannya program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) oleh pemerintah, dinilai jadi biang keladi jebolnya kuota minyak tanah dalam APBNP 2014.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pengawas Hilir (BPH) Migas, Andy Noorsaman Sommeng di DPR, Kamis (18/9/2014).
Menurutnya, hal ini menambah pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam pengendalian BBM bersubsidi. Di mana konsumsi premium dan solar juga jebol.
"Saya juga bingung kerosene (minyak tanah) bisa jebol, biasanya tidak terjadi. Telatnya konversi (BBM ke BBG) bikin (kerosene) jebol," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah tidak mungkin menanggulangi jebolnya kuota tersebut dengan menaikkan harga minyak tanah.
Namun, Andy memastikan segera mengeluarkan kebijakan pembatasan konsumsi minyak tanah.
"Harus ada kebijakan baru. Kalau menaikkan harga tidak mungkin berarti ada pembatasan atau pelarangan," kata dia.
Sekadar informasi, menurut data dari PT Pertamina, kuota minyak tanah dalam APBNP 2014 hanya 900 ribu kiloliter (kl).
Realisasi hingga 31 Agustus sudah mencapai 619.135 kl. Sehingga kuota ini sudah jebol 3,3% atau sekitar 19.957 kl. Penyaluran minyak tanah hingga akhir 2014 diperkirakan over 21.295 kl.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pengawas Hilir (BPH) Migas, Andy Noorsaman Sommeng di DPR, Kamis (18/9/2014).
Menurutnya, hal ini menambah pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam pengendalian BBM bersubsidi. Di mana konsumsi premium dan solar juga jebol.
"Saya juga bingung kerosene (minyak tanah) bisa jebol, biasanya tidak terjadi. Telatnya konversi (BBM ke BBG) bikin (kerosene) jebol," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah tidak mungkin menanggulangi jebolnya kuota tersebut dengan menaikkan harga minyak tanah.
Namun, Andy memastikan segera mengeluarkan kebijakan pembatasan konsumsi minyak tanah.
"Harus ada kebijakan baru. Kalau menaikkan harga tidak mungkin berarti ada pembatasan atau pelarangan," kata dia.
Sekadar informasi, menurut data dari PT Pertamina, kuota minyak tanah dalam APBNP 2014 hanya 900 ribu kiloliter (kl).
Realisasi hingga 31 Agustus sudah mencapai 619.135 kl. Sehingga kuota ini sudah jebol 3,3% atau sekitar 19.957 kl. Penyaluran minyak tanah hingga akhir 2014 diperkirakan over 21.295 kl.
(izz)