Chatib: Defisit Anggaran Bisa Diturukan Jadi 2,21%
A
A
A
JAKARTA - Meski anggaran yang dibahas dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) tadi malam bersifat baseline, namun tidak ada salahnya menurunkan defisit anggaran untuk menghadapi normalisasi kebijakan AS.
"Defisit bisa diturunkan dari 2,32% menjadi 2,21%. Ini penting," kata Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri di Jakarta, Senin (22/9/2014) malam.
Chatib yang baru kembali dari pertemuan G-20 di Australia, menyampai satu pesan bahwa risiko dari normalisasi terjadi karena kebijakan USA.
Menurutnya, jika ada risiko seperti itu, yang paling baik adalah sumber pembiayaan defisit jadi lebih kecil. Kalau terlalu besar risiko likuiditas global akan makin sulit.
"Idealnya pemerintahan baru harus kurangi defisit APBN, karena risiko dari normalisasi USA. Terus, kenapa tidak bisa signifikan sekali karena ini baseline," ujarnya.
Dia menuturkan, keputusan mengenai program, BBM dan lainnya, ada di tangan pemerintahan berikutnya. Namun, setidaknya sudah diberikan signal untuk pemerintah mencoba mengurangi defisit.
"Dengan adanya pengurangan defisit ini, maka penerbitan SUN akan berkurang Rp27,9 triliun dari target awal Rp304 triliun," pungkasnya.
"Defisit bisa diturunkan dari 2,32% menjadi 2,21%. Ini penting," kata Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri di Jakarta, Senin (22/9/2014) malam.
Chatib yang baru kembali dari pertemuan G-20 di Australia, menyampai satu pesan bahwa risiko dari normalisasi terjadi karena kebijakan USA.
Menurutnya, jika ada risiko seperti itu, yang paling baik adalah sumber pembiayaan defisit jadi lebih kecil. Kalau terlalu besar risiko likuiditas global akan makin sulit.
"Idealnya pemerintahan baru harus kurangi defisit APBN, karena risiko dari normalisasi USA. Terus, kenapa tidak bisa signifikan sekali karena ini baseline," ujarnya.
Dia menuturkan, keputusan mengenai program, BBM dan lainnya, ada di tangan pemerintahan berikutnya. Namun, setidaknya sudah diberikan signal untuk pemerintah mencoba mengurangi defisit.
"Dengan adanya pengurangan defisit ini, maka penerbitan SUN akan berkurang Rp27,9 triliun dari target awal Rp304 triliun," pungkasnya.
(izz)