PNM Cabang Pontianak Bukukan Outstanding Rp96,7 M
PNM Cabang Pontianak Bukukan Outstanding Rp96,7 M
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Pontianak hingga akhir Agustus 2014 membukukan total outstanding pembiayaan mencapai Rp96,7 miliar.
Pemimpin PNM Cabang Pontianak Sri Indrajaya mengatakan, PNM cabang Pontianak membawahi operasional bisnis dari 15 kantor ULaMM, yang dibantu monitor oleh tiga klaster, yakni klaster Singkawang, Klaster Sintang, dan Klaster Pontianak.
"Sampai akhir Agustus 2014, total outstanding pembiayaan PNM cabang Pontianak mencapai Rp96,7 miliar, tumbuh 2,77% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp74,6 miliar," kata Sri dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Pembiayaan tersebut diberikan kepada 2.355 pelaku UMK di wilayah Pontianak. PNM terus menekankan pentingnya kemampuan manajemen yang baik bagi pelaku UMKM di sektor agribisnis, terutama usaha perkebunan kelapa sawit dan karet yang menjadi andalan bagi masyarakat Pontianak.
Menurutnya, dalam menghadapi ASEAN Free Trade Area 2015 seluruh sumber daya pendukung UMKM harus benar-benar siap menghadapi system yang memungkinkan semua pelaku usaha di kawasan ASEAN saling memperkenalkan produknya.
Terlebih lagi usaha kelapa sawit dan karet selama beberapa tahun ini mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, sehingga Indonesia diperhitungkan di kancah internasional.
Pemimpin PNM Cabang Pontianak Sri Indrajaya mengatakan, PNM cabang Pontianak membawahi operasional bisnis dari 15 kantor ULaMM, yang dibantu monitor oleh tiga klaster, yakni klaster Singkawang, Klaster Sintang, dan Klaster Pontianak.
"Sampai akhir Agustus 2014, total outstanding pembiayaan PNM cabang Pontianak mencapai Rp96,7 miliar, tumbuh 2,77% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp74,6 miliar," kata Sri dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Pembiayaan tersebut diberikan kepada 2.355 pelaku UMK di wilayah Pontianak. PNM terus menekankan pentingnya kemampuan manajemen yang baik bagi pelaku UMKM di sektor agribisnis, terutama usaha perkebunan kelapa sawit dan karet yang menjadi andalan bagi masyarakat Pontianak.
Menurutnya, dalam menghadapi ASEAN Free Trade Area 2015 seluruh sumber daya pendukung UMKM harus benar-benar siap menghadapi system yang memungkinkan semua pelaku usaha di kawasan ASEAN saling memperkenalkan produknya.
Terlebih lagi usaha kelapa sawit dan karet selama beberapa tahun ini mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, sehingga Indonesia diperhitungkan di kancah internasional.
(rna)
Explore More