Draft RAPBN 2015 yang Dibawa ke Paripurna Hari Ini
A
A
A
JAKARTA - Draft Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 akan dibawa ke rapat Paripurna RUU APBN 2015 hari ini (29/9/2014) untuk segera diundangkan.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Bank Indonesia (BI) tadi malam menyelesaikan pembahasan RAPBN 2015 di tingkat pertama.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyampaikan ucapan terima kasih atas disepakatinya pembahasan tingkat I RUU APBN 2015 untuk dilanjutkan di pembahasan tingkat II.
Rapat Banggar tadi malam dimulai pukul 17.00 dan baru berakhir pukul 22.30 WIB.
"Mengingat rapat terakhir pemerintah periode 2009-2014 kami sampaikan terima kasih kepada Bapak-Ibu atas kerja sama selama ini," ucap Chatib di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (28/9/2014) malam.
Adapun draft APBN 2015 yang akan dibawa ke sidang Paripurna RUU APBN 2015 hari ini antara lain, pertumbuhan ekonomi 5,8%, inflasi 4,4%, nilai tukar rupiah Rp11.900 per USD.
Kemudian, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 6%, ICP USD105 per barel, lifting minyak bumi 900 ribu barel per hari, lifting gas bumi 1.248 ribu setara barel minyak per hari.
Lalu, penerimaan migas Rp312,97 triliun, PNBP Migas Rp13,99 triliun dan cost recovery USD16 miliar, pendapatan mineral dan batu bara Rp24,599 triliun dan PNBP mineral dan batu bara Rp16,06 triliun.
Sementara, untuk subsidi energi dianggarkan sebesar Rp344,7 triliun yang terdiri dari subsidi BBM, BBN, LPG, dan LGV ditetapkan Rp276,01 triliun dan subsidi listrik Rp68,68 triliun.
Defisit anggaran 2,21% terhadap PDB atau sebesar Rp245,8 triliun. Pembiayaan anggaran yang ditetapkan untuk menutup defisit 2015 sebesar Rp245,89 triliun berasal dari pembiayaan utang Rp254,8 triliun dan pembiayaan non utang sebesar Rp8,961 triliun.
Selain itu, target dividen BUMN dalam draft tersebut disebutkan sebesar Rp44 trilun, yaitu Pertamina Rp10,24 triliun, PLN Rp2,813 triliun, non Pertamina dan PLN Rp30,9 triliun.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Bank Indonesia (BI) tadi malam menyelesaikan pembahasan RAPBN 2015 di tingkat pertama.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyampaikan ucapan terima kasih atas disepakatinya pembahasan tingkat I RUU APBN 2015 untuk dilanjutkan di pembahasan tingkat II.
Rapat Banggar tadi malam dimulai pukul 17.00 dan baru berakhir pukul 22.30 WIB.
"Mengingat rapat terakhir pemerintah periode 2009-2014 kami sampaikan terima kasih kepada Bapak-Ibu atas kerja sama selama ini," ucap Chatib di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (28/9/2014) malam.
Adapun draft APBN 2015 yang akan dibawa ke sidang Paripurna RUU APBN 2015 hari ini antara lain, pertumbuhan ekonomi 5,8%, inflasi 4,4%, nilai tukar rupiah Rp11.900 per USD.
Kemudian, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 6%, ICP USD105 per barel, lifting minyak bumi 900 ribu barel per hari, lifting gas bumi 1.248 ribu setara barel minyak per hari.
Lalu, penerimaan migas Rp312,97 triliun, PNBP Migas Rp13,99 triliun dan cost recovery USD16 miliar, pendapatan mineral dan batu bara Rp24,599 triliun dan PNBP mineral dan batu bara Rp16,06 triliun.
Sementara, untuk subsidi energi dianggarkan sebesar Rp344,7 triliun yang terdiri dari subsidi BBM, BBN, LPG, dan LGV ditetapkan Rp276,01 triliun dan subsidi listrik Rp68,68 triliun.
Defisit anggaran 2,21% terhadap PDB atau sebesar Rp245,8 triliun. Pembiayaan anggaran yang ditetapkan untuk menutup defisit 2015 sebesar Rp245,89 triliun berasal dari pembiayaan utang Rp254,8 triliun dan pembiayaan non utang sebesar Rp8,961 triliun.
Selain itu, target dividen BUMN dalam draft tersebut disebutkan sebesar Rp44 trilun, yaitu Pertamina Rp10,24 triliun, PLN Rp2,813 triliun, non Pertamina dan PLN Rp30,9 triliun.
(izz)