Buana Finance Dapat Pinjaman Rp100 M
A
A
A
JAKARTA - PT Buana Finance Tbk (BBLD) kembali mendapatkan pinjaman sebesar Rp100 miliar. Pinjaman kali ini berasal dari Bank Permata.
Direktur Utama Buana Finance Soetadi Limin mengatakan, perseroan bersama dengan Bank Permata telah menandatangani perjanjian kredit, kemarin (2/10/2014).
"Pemberian pinjaman kepada perseroan sebesar Rp100 miliar, dengan jangka waktu 36 bulan yang dijamin dengan piutang miliki perseroan," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/10/2014).
Buana Finance hari sebelumnya juga telah mendapatkan pinjaman dengan nilai dua kali lipat atau sebesar Rp200 miliar dari Lembaga Pembiayan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). Adapun jangka waktu pinjaman selama 30 bulan.
Perseroan sepanjang enam bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih Rp63,39 miliar. Jumlah itu susut 14,8% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp74,4 miliar.
Turunnya laba bersih perusahaan akibat meninngkatnya beban perusahaan sekitar 7,95% menjadi Rp221,36 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp205,05 miliar. Sedangkan pendapatan perusahaan hanya naik tipis 0,16% menjadi Rp304,82 miliar dari Rp304,34 miliar.
Direktur Utama Buana Finance Soetadi Limin mengatakan, perseroan bersama dengan Bank Permata telah menandatangani perjanjian kredit, kemarin (2/10/2014).
"Pemberian pinjaman kepada perseroan sebesar Rp100 miliar, dengan jangka waktu 36 bulan yang dijamin dengan piutang miliki perseroan," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/10/2014).
Buana Finance hari sebelumnya juga telah mendapatkan pinjaman dengan nilai dua kali lipat atau sebesar Rp200 miliar dari Lembaga Pembiayan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). Adapun jangka waktu pinjaman selama 30 bulan.
Perseroan sepanjang enam bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih Rp63,39 miliar. Jumlah itu susut 14,8% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp74,4 miliar.
Turunnya laba bersih perusahaan akibat meninngkatnya beban perusahaan sekitar 7,95% menjadi Rp221,36 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp205,05 miliar. Sedangkan pendapatan perusahaan hanya naik tipis 0,16% menjadi Rp304,82 miliar dari Rp304,34 miliar.
(rna)