Deddy Mizwar Cari Investor untuk Bandara
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Deddy Mizwar mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar masih mencari investor tepat untuk bekerja sama pembangunan proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada dua perusahaan yang potensial yaitu Samsung dan PT Angkasa Pura (AP) II. Namun semuanya masih dalam tahap penjajakan.
"Sampai saat ini, Samsung sedang penjajakan, kita lihat siapa yang lebih menarik untuk dijadikan partner. Mungkin Samsung atau AP II, karena ada Aerocity-nya juga. Jadi ini bentuknya bandara, bukan pabrik," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Dia juga menjelaskan, bandara internasional ini akan berlokasi di wilayah Kertajati, Kabupaten Majalengka. Nilai investasinya untuk tahap pertama pembangunan diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
"Rp7 triliun itu untuk pembebasan tanah dan bangunan, itu tahap satu," lanjutnya.
Pada tahap satu ini, setidaknya diperlukan lahan seluas 800 hektare (ha). Dari luas tersebut, sekitar 80% sudah dibebaskan dan mulai dilakukan penanaman tiang pancang.
"Lahan sudah dibebaskan, sudah 80%. Sudah ground breaking. Nanti tahap kedua kita perluas dengan tambahan 33 ha," katanya.
Bandara ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2017. Dengan adanya bandara tersebut, diharapkan akan mempermudah akses wisatawan dan investor asing untuk datang ke Jawa Barat.
Karena sebelumnya, para wisatawan dan investor asing harus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Jawa Barat.
"Jadi dari manapun bisa langsung ke Jabar karena selama ini harus dari Cengkareng. Ini masih mencoba mencari investor terbaik guna membantu Jabar untuk membangun," tandas Deddy.
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada dua perusahaan yang potensial yaitu Samsung dan PT Angkasa Pura (AP) II. Namun semuanya masih dalam tahap penjajakan.
"Sampai saat ini, Samsung sedang penjajakan, kita lihat siapa yang lebih menarik untuk dijadikan partner. Mungkin Samsung atau AP II, karena ada Aerocity-nya juga. Jadi ini bentuknya bandara, bukan pabrik," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Dia juga menjelaskan, bandara internasional ini akan berlokasi di wilayah Kertajati, Kabupaten Majalengka. Nilai investasinya untuk tahap pertama pembangunan diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
"Rp7 triliun itu untuk pembebasan tanah dan bangunan, itu tahap satu," lanjutnya.
Pada tahap satu ini, setidaknya diperlukan lahan seluas 800 hektare (ha). Dari luas tersebut, sekitar 80% sudah dibebaskan dan mulai dilakukan penanaman tiang pancang.
"Lahan sudah dibebaskan, sudah 80%. Sudah ground breaking. Nanti tahap kedua kita perluas dengan tambahan 33 ha," katanya.
Bandara ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2017. Dengan adanya bandara tersebut, diharapkan akan mempermudah akses wisatawan dan investor asing untuk datang ke Jawa Barat.
Karena sebelumnya, para wisatawan dan investor asing harus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Jawa Barat.
"Jadi dari manapun bisa langsung ke Jabar karena selama ini harus dari Cengkareng. Ini masih mencoba mencari investor terbaik guna membantu Jabar untuk membangun," tandas Deddy.
(izz)