Industri Konstruksi Dukung Kenaikan BBM Bersubsidi
A
A
A
JAKARTA - Industri konstruksi mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi. Alasannya, imbal dari kenaikan BBM tersebut dialihkan untuk pemenuhan infrastruktur logistik.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Hediyanto W Husaini mengatakan, pengalihan subsidi BBM yang selama ini tidak tepat sasaran bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan, bandara dan pelabuhan.
Dia menyebutkan, pelabuhan menjadi infrastruktur yang mendasar bagi pemenuhan pasokan material infrastruktur ke pelosok Indonesia.
"Makanya, pelabuhan menjadi penting. Dan, memang sektor maritim bisa kita utamakan, sebab arus material konstruksi dengan jumlah besar itu melalui pelabuhan laut," ujar Hediyanto, Selasa (7/10/2014).
"Jangan di darat saja karena terlalu boros. Kalau laut kita anggap sebagai lahan kita juga, maka kita prioritaskan," tambahnya.
Namun, rencana pemerintahan baru Joko Widodo (Jokowi)-Jusup Kalla (JK) menaikkan harga bahan BBM bersubsidi Rp3.000 (menjadi Rp9.500/liter) membuat ongkos konstruksi meningkat 15-20%.
(Baca: BBM Naik Biaya Konstruksi Meningkat 20%)
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Hediyanto W Husaini mengatakan, pengalihan subsidi BBM yang selama ini tidak tepat sasaran bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan, bandara dan pelabuhan.
Dia menyebutkan, pelabuhan menjadi infrastruktur yang mendasar bagi pemenuhan pasokan material infrastruktur ke pelosok Indonesia.
"Makanya, pelabuhan menjadi penting. Dan, memang sektor maritim bisa kita utamakan, sebab arus material konstruksi dengan jumlah besar itu melalui pelabuhan laut," ujar Hediyanto, Selasa (7/10/2014).
"Jangan di darat saja karena terlalu boros. Kalau laut kita anggap sebagai lahan kita juga, maka kita prioritaskan," tambahnya.
Namun, rencana pemerintahan baru Joko Widodo (Jokowi)-Jusup Kalla (JK) menaikkan harga bahan BBM bersubsidi Rp3.000 (menjadi Rp9.500/liter) membuat ongkos konstruksi meningkat 15-20%.
(Baca: BBM Naik Biaya Konstruksi Meningkat 20%)
(dmd)