REI Sambut Positif Turunnya Bunga Kredit KPR
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Pusat Eddy Hussy mengatakan, pihaknya menyambut baik soal suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan menurun. Pasalnya, ini akan memberikan benefit positif dalam dunia properti.
"Tentu itu suatu berita yang baik buat kita. Properti ini berkaitan erat dengan pembiayaan. Pembiayaan itu kalau bagus tentu propertinya akan terus terangkat," ujar dia di Jakarta, Senin (13/10/2014).
Dengan adanya fenomena ini, Eddy mengatakan, ada kemungkinan permintaan di sektor properti akan terus bertambah dan akan hidup. Karena industri properti itu merupakan salah satu lokomotif ekonomi juga.
"Dimana kita berharap juga pembangunan properti ini tidak berhenti sampai di sini. Karena itu, peranan di ekonominya sangat luas, dimana kita ada 170 sekian industri yang ikut di bidang properti ini," ujar dia.
Maka, lanjut Eddy, dengan pembiayaan yang tinggi, suku bunga tinggi ataupun sulitnya pembiayaan, maka itu akan terpengaruh dengan sisi pembangunannya. Oleh karena itu, kalau ada penurunan suku bunga di sektor KPR, itu tentu disambut baik oleh REI.
Peningkatannya sendiri menurut REI, akan terasa mulai 2015 meskipun ini proyek tidak langsung. "Ini kan proyek tidak langsung ya, tapi itu pasti bakalan akan ke sana. Pasti akan segera ada peningkatan. Ya mungkin di 2015," ujarnya.
Namun, Eddy berharap, ini semua dikerjakan dengan baik oleh pemerintah baru. Karena semua pihak optimis dengan kinerja pemerintah baru.
"Toh kita juga berharap ini kan sudah akhir tahun. Tapi kita juga tergantung dengan pemerintah baru. Kita yakin dan optimis dengan pemerintah baru. Itu bakalan lebih baik lagi untuk pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
"Tentu itu suatu berita yang baik buat kita. Properti ini berkaitan erat dengan pembiayaan. Pembiayaan itu kalau bagus tentu propertinya akan terus terangkat," ujar dia di Jakarta, Senin (13/10/2014).
Dengan adanya fenomena ini, Eddy mengatakan, ada kemungkinan permintaan di sektor properti akan terus bertambah dan akan hidup. Karena industri properti itu merupakan salah satu lokomotif ekonomi juga.
"Dimana kita berharap juga pembangunan properti ini tidak berhenti sampai di sini. Karena itu, peranan di ekonominya sangat luas, dimana kita ada 170 sekian industri yang ikut di bidang properti ini," ujar dia.
Maka, lanjut Eddy, dengan pembiayaan yang tinggi, suku bunga tinggi ataupun sulitnya pembiayaan, maka itu akan terpengaruh dengan sisi pembangunannya. Oleh karena itu, kalau ada penurunan suku bunga di sektor KPR, itu tentu disambut baik oleh REI.
Peningkatannya sendiri menurut REI, akan terasa mulai 2015 meskipun ini proyek tidak langsung. "Ini kan proyek tidak langsung ya, tapi itu pasti bakalan akan ke sana. Pasti akan segera ada peningkatan. Ya mungkin di 2015," ujarnya.
Namun, Eddy berharap, ini semua dikerjakan dengan baik oleh pemerintah baru. Karena semua pihak optimis dengan kinerja pemerintah baru.
"Toh kita juga berharap ini kan sudah akhir tahun. Tapi kita juga tergantung dengan pemerintah baru. Kita yakin dan optimis dengan pemerintah baru. Itu bakalan lebih baik lagi untuk pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
(gpr)