Investasi ORI Direspon Positif Warga Manado
A
A
A
MANADO - Dewasa ini, investasi melalui Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau surat hutang negara mulai mendapat respon baik dari masyarakat, bahkan cenderung diperebutkan.
Asisten Direktur Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Utara Eko Siswantoro menjelaskan, investasi ORI merupakan instrumen yang dipilih masyarakat selain instrumen bank dalam bentuk tabungan, giro dan deposito.
Menurut dia, masyarakat memilih ORI selain tingkat bunga lebih menarik juga karena ORI adalah instrumen Pemerintah RI, sehingga ada rasa aman bagi investor untuk memiliki surat hutang tersebut.
“Investasi ini sekaligus sebagai sumber dana domestik untuk pemerintah, agar tidak melulu dari luar negeri dalam bentuk valas yang beresiko terhadap repatment pokok dan bunga terkait kurs. Karena dengan menggunakan rupiah, maka pemerintah tidak menanggung kurs rupiah. Dan dengan semakin banyak pendanaan dari dalam negeri, menunjukan masyarakat sudah bisa memiliki income lain yang lebih menguntungkan,” jelas Siswantoro, Senin (13/10/2014).
Sementara itu, sejumlah bank yang ditetapkan sebagai agen penjual ORI 011 atau seri kesebelas ini mengaku, penjualan surat hutang negara ini mulai diminati masyarakat.
“Respon nasabah kami cukup baik, karena nilai investasinya juga mulai dari Rp5 juta. Namun kalau untuk data penjualannya kami tidak bisa membeberkan secara rinci,” ujar Manager Bank Panin branch Manado Adib Mukarta.
Senada juga diungkapkan Pimpinan cabang PT Bank OCBC NISP branch Manado Cecilia M Ranti. Menurut dia, memasuki seri kesebelas ini, masyarakat sudah jauh lebih paham dan tertarik untuk berinvestasi melalui ORI.
“Selain bunga yang ditawarkan ORI relatif lebih tinggi ketimbang penempatan dana di simpanan berjangka atau deposito. Pemerintah kita menawarkan kupon sebesar 8,5% per tahun bagi investor, ini yang membuat nasabah kita cukup tertarik,” katanya.
Asisten Direktur Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Utara Eko Siswantoro menjelaskan, investasi ORI merupakan instrumen yang dipilih masyarakat selain instrumen bank dalam bentuk tabungan, giro dan deposito.
Menurut dia, masyarakat memilih ORI selain tingkat bunga lebih menarik juga karena ORI adalah instrumen Pemerintah RI, sehingga ada rasa aman bagi investor untuk memiliki surat hutang tersebut.
“Investasi ini sekaligus sebagai sumber dana domestik untuk pemerintah, agar tidak melulu dari luar negeri dalam bentuk valas yang beresiko terhadap repatment pokok dan bunga terkait kurs. Karena dengan menggunakan rupiah, maka pemerintah tidak menanggung kurs rupiah. Dan dengan semakin banyak pendanaan dari dalam negeri, menunjukan masyarakat sudah bisa memiliki income lain yang lebih menguntungkan,” jelas Siswantoro, Senin (13/10/2014).
Sementara itu, sejumlah bank yang ditetapkan sebagai agen penjual ORI 011 atau seri kesebelas ini mengaku, penjualan surat hutang negara ini mulai diminati masyarakat.
“Respon nasabah kami cukup baik, karena nilai investasinya juga mulai dari Rp5 juta. Namun kalau untuk data penjualannya kami tidak bisa membeberkan secara rinci,” ujar Manager Bank Panin branch Manado Adib Mukarta.
Senada juga diungkapkan Pimpinan cabang PT Bank OCBC NISP branch Manado Cecilia M Ranti. Menurut dia, memasuki seri kesebelas ini, masyarakat sudah jauh lebih paham dan tertarik untuk berinvestasi melalui ORI.
“Selain bunga yang ditawarkan ORI relatif lebih tinggi ketimbang penempatan dana di simpanan berjangka atau deposito. Pemerintah kita menawarkan kupon sebesar 8,5% per tahun bagi investor, ini yang membuat nasabah kita cukup tertarik,” katanya.
(gpr)