Penerbangan Terganggu Asap, Keterlambatan Ekspedisi Dikeluhkan

Selasa, 14 Oktober 2014 - 07:11 WIB
Penerbangan Terganggu Asap, Keterlambatan Ekspedisi Dikeluhkan
Penerbangan Terganggu Asap, Keterlambatan Ekspedisi Dikeluhkan
A A A
PALEMBANG - Terganggunya jadwal penerbangan akibat asap berdampak pada sektor jasa pengiriman barang atau bisnis ekspedisi. Pihak manajemen merasa terbebani dengan penumpukan barang yang ada.

Direktur Utama PT TIKI Palembang, Haris Jumadi mengatakan, akibat kabut asap yang pekat akhir-akhir ini membuat barang kiriman dari beberapa daerah yang masuk ke pihaknya menjadi lebih sore. Hal ini berpengaruh pada keterlambatan distribusi barang ke alamat penerima.

“Karena barang masuk sore, jadi baru bisa diantar esok harinya. Ada keterlambatan satu hari pengiriman,” ungkapnya kepada SINDO, Senin (13/10/2014).

Diakuinya cukup mengalami kerugian atas banyaknya komplain yang masuk. Tapi pihaknya berharap, konsumen cukup memaklumi kondisi ini. Sebab, konsekuensi dari keterlambatan barang akibat asap ini tidak menjamin adanya garansi dari TIKI.

“Kalau terlambatnya karena tidak berjalannya SOP tentu kami berikan garansi, tapi kondisi ini kan karena faktor keadaan,” jelas Haris.

Menurut dia, kondisi penerbangan untuk wilayah Palembang masih lebih baik daripada wilayah Jambi. Sebab meski terlambat, penerbangan dari dan menuju Palembang tetap ada sehingga catatan pengiriman tetap berjalan setiap harinya.

Diakuinya, keterlambatan pengiriman terparah yakni ke wilayah Palangkaraya, Pontianak, Pekanbaru, dan Jambi. “Untuk keempat wilayah itu kami tidak berani menjanjikan tepat waktu. Sebab, kondisi asapnya cukup parah,” ucapnya.

Pihaknya saat ini membantu Cabang Jambi dalam hal pendistribusian. Sebab, penerbangan Jambi benar-benar ditutup sehingga Cabang Jambi mengirimkan barang melalui darat ke pihaknya. Selanjutnya, barang akan disalurkan kembali seperti ke Jakarta atau lainnya.

“Untuk wilayah Jakarta kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Kalau ke Pangkal Pinang dengan Sriwijaya Air, dan ke Batam dengan Citylink,” sebut dia.

Senada diungkapkan, Wakil Kepala Kantor Pos Merdeka Palembang Fediyan. Dia mengatakan, berhubung penerbangan Jambi ditutup, seluruh pengiriman barang dialihkan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Dijelaskannya, jarak antara Palembang dan Jambi relatif dekat sehingga dimungkinkan untuk adanya pengalihan dari Jambi menuju Palembang menggunakan jalan darat. “Setelah dinyatakan penerbangan Jambi normal akan kembali seperti biasa,” ucapnya.

Diakuinya, Kantor Pos alami loss profit meskipun kecil. Sehari biasanya kirim 2-3 kotak pempek ke Pekan Baru yang juga mengalami gangguan. Loss profit diperhitungkan antara 4-5 kg dengan biaya kirim Rp20.000 perkilogramnya. Untuk pengiriman ke wilayah Jawa menurutnya masih aman.

“Tapi kalau ke Jawa ditutup juga, keuntungan 400 kg pempek akan hilang, karena 85% adalah tujuan ke Jabodetabek,” sebut Fediyan.

Terpisah, pengelola Amanda Brownies, Metaria mengatakan, penerbangan Bandung-Jakarta yang tertunda tentu mengakibatkan kiriman brownies terlambat. Padahal pihaknya harus menjual brownies yang fresh setiap harinya.

“Banyak delay pagi hari bahkan pernah sampai 12.30 WIB. Kami tentu tidak bisa jual kalau barang tidak ada,” tukasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5247 seconds (0.1#10.140)