Garuda Sisakan Dana IPO Rp171,27 M
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga akhir September 2014 masih menyisakan dana dari pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp171,27 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/10/2014), emiten maskapai plat merah tersebut telah menyerap dana IPO sebesar Rp3,01 triliun. Untuk diketahui, GIAA telah menggelar IPO pada 10 Februari 2011 dengan memperoleh dana Rp3,18 triliun.
Dalam prospektus perseroan, dana IPO sebesar Rp3,18 triliun digunakan untuk pengembangan armada sebesar Rp2,54 triliun dan belanja modal sebesar Rp637,4 miliar.
Sedangkan hingga akhir September 2014, realisasi serapan dana IPO untuk pengembangan armada sebesar Rp2,54 triliun dan belanja modal Rp466,12 miliar.
Sisa dana IPO sebesar Rp171,27 miliar ditempatkan dalam bentuk deposito. Garuda juga masih miliki sisa dana right issue sebesar Rp133,11 miliar.
Adapun dana yang diraih perseroan sebesar Rp1,44 triliun ketika melakukan aksi korporasi itu dan sudah digunakan untuk pembayaran awal dan final untuk pengembangan armada sebesar Rp1,02 triliun dan sewa pesawat Rp289,77 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/10/2014), emiten maskapai plat merah tersebut telah menyerap dana IPO sebesar Rp3,01 triliun. Untuk diketahui, GIAA telah menggelar IPO pada 10 Februari 2011 dengan memperoleh dana Rp3,18 triliun.
Dalam prospektus perseroan, dana IPO sebesar Rp3,18 triliun digunakan untuk pengembangan armada sebesar Rp2,54 triliun dan belanja modal sebesar Rp637,4 miliar.
Sedangkan hingga akhir September 2014, realisasi serapan dana IPO untuk pengembangan armada sebesar Rp2,54 triliun dan belanja modal Rp466,12 miliar.
Sisa dana IPO sebesar Rp171,27 miliar ditempatkan dalam bentuk deposito. Garuda juga masih miliki sisa dana right issue sebesar Rp133,11 miliar.
Adapun dana yang diraih perseroan sebesar Rp1,44 triliun ketika melakukan aksi korporasi itu dan sudah digunakan untuk pembayaran awal dan final untuk pengembangan armada sebesar Rp1,02 triliun dan sewa pesawat Rp289,77 miliar.
(rna)