Lion Group Gandeng ADHI Kembangkan Bandara Halim
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Tranportindo Selaras (PT ATS), anak usaha Lion Group dengan Inkopau menggandeng PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma.
Tujuan kerja sama tersebut untuk menambah kapasitas penerbangan dari dan ke Jakarta. Karena, kapasitas Bandara Soekarno Hatta Cengkareng saat ini diprediksi tidak akan mampu menampung pertumbuhan penumpang.
"Kerja sama kami dengan PT Adhi Karya (Persero) untuk pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Pendiri Lion Group Rusdi Kirana di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Pihaknya menggandeng ADHI sebagai pembuat desain untuk menyampaikan rencana pembangunan Bandara Halim Perdanakusuma yang mencakup terminal penumpang yang modern dan fasilitas lainnya seperti taxi way, apron dan garbarata.
Rusdi mengatakan, pembangunan ini juga untuk meningkatkan kapasitas bandara serta menciptakan kenyamanan para pengguna jasa angkutan udara.
"Pembangunan Bandar Udara ini diharap akan selesai dalam kurun waktu sembilan bulan yang akan digunakan untuk menerbangkan domestik dan internasional dengan total jumlah penumpang sebanyak 11 juta," terang dia.
Untuk biaya pembangunannya, diperkirakan akan memakan biaya sekitar Rp5 triliun. Sementara, rencana pembangunannya akan dimulai sekitar November 2014, setelah kedua belah pihak menyelesaikan administrasi dan kelengkapan lain.
"Kami juga sedang melakukan analisa bersama kontraktor untuk melakukan kajian dalam hal membangun moda transportasi lain. Seperti monorail dari pusat kota menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk mendukung pengoperasian bandara ini," pungkasnya.
Tujuan kerja sama tersebut untuk menambah kapasitas penerbangan dari dan ke Jakarta. Karena, kapasitas Bandara Soekarno Hatta Cengkareng saat ini diprediksi tidak akan mampu menampung pertumbuhan penumpang.
"Kerja sama kami dengan PT Adhi Karya (Persero) untuk pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Pendiri Lion Group Rusdi Kirana di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Pihaknya menggandeng ADHI sebagai pembuat desain untuk menyampaikan rencana pembangunan Bandara Halim Perdanakusuma yang mencakup terminal penumpang yang modern dan fasilitas lainnya seperti taxi way, apron dan garbarata.
Rusdi mengatakan, pembangunan ini juga untuk meningkatkan kapasitas bandara serta menciptakan kenyamanan para pengguna jasa angkutan udara.
"Pembangunan Bandar Udara ini diharap akan selesai dalam kurun waktu sembilan bulan yang akan digunakan untuk menerbangkan domestik dan internasional dengan total jumlah penumpang sebanyak 11 juta," terang dia.
Untuk biaya pembangunannya, diperkirakan akan memakan biaya sekitar Rp5 triliun. Sementara, rencana pembangunannya akan dimulai sekitar November 2014, setelah kedua belah pihak menyelesaikan administrasi dan kelengkapan lain.
"Kami juga sedang melakukan analisa bersama kontraktor untuk melakukan kajian dalam hal membangun moda transportasi lain. Seperti monorail dari pusat kota menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk mendukung pengoperasian bandara ini," pungkasnya.
(izz)