Ongkos Logistik RI Lebih Mahal dari Malaysia
Ongkos Logistik RI Lebih Mahal dari Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Staf Ahli bidang Logistik dan Multimoda Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo menuturkan, ongkos logistik di Indonesia jauh lebih mahal dibanding negara ASEAN lainnya, salah satunya Malaysia.
Meski daya saing logistik Indonesia terus mengalami peningkatan, namun pihaknya merasa bahwa ongkos logistik tersebut masih sangat tinggi.
"Bicara daya saing kita siangan dengan negara tetangga, logistik performence index kita sekarang 59, tapi biaya logistik kita ini masih 24% dari biaya produksi," jelasnya di Restoran Garuda, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Bahkan, Sugihardjo menyebutkan, ongkos logistik kapal dari Jakarta ke Singapura justru lebih murah dibandingkan dengan ongkos kapal dari Jakarta ke Padang.
"Tidak hanya jalur laut, untuk jalur darat, dengan jarak yang sama sekitar 55 KM, biaya di Indonesia untuk jarak itu USD600," katanya.
Sementara di Malaysia dengan jarak yang sama hanya menghabiskan biaya USD450, untuk jarak yang sama tapi biaya lebih mahal.
"Ada selisih USD150, jadi tidak heran ada harga semen di Papua sampai jutaan," jelas dia.
Sugihardjo mengatakan, selama ini Indonesia masih berkutat pada pergerakan orang, sementara pergerakan barang yang menjadi penggerak ekonomi Indonesia justru terabaikan.
Padahal, kata dia, negara besar seperti China mengalami perbaikan dalam sektor ekonomi ketika melakukan perbaikan di sektor logistik.
"Yang namanya China awalnya ekonomi masih tebatas, awal 2000-an ketika barangnya ada di seluruh dunia, ekonominya langsung meningkat," pungkasnya.
Meski daya saing logistik Indonesia terus mengalami peningkatan, namun pihaknya merasa bahwa ongkos logistik tersebut masih sangat tinggi.
"Bicara daya saing kita siangan dengan negara tetangga, logistik performence index kita sekarang 59, tapi biaya logistik kita ini masih 24% dari biaya produksi," jelasnya di Restoran Garuda, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Bahkan, Sugihardjo menyebutkan, ongkos logistik kapal dari Jakarta ke Singapura justru lebih murah dibandingkan dengan ongkos kapal dari Jakarta ke Padang.
"Tidak hanya jalur laut, untuk jalur darat, dengan jarak yang sama sekitar 55 KM, biaya di Indonesia untuk jarak itu USD600," katanya.
Sementara di Malaysia dengan jarak yang sama hanya menghabiskan biaya USD450, untuk jarak yang sama tapi biaya lebih mahal.
"Ada selisih USD150, jadi tidak heran ada harga semen di Papua sampai jutaan," jelas dia.
Sugihardjo mengatakan, selama ini Indonesia masih berkutat pada pergerakan orang, sementara pergerakan barang yang menjadi penggerak ekonomi Indonesia justru terabaikan.
Padahal, kata dia, negara besar seperti China mengalami perbaikan dalam sektor ekonomi ketika melakukan perbaikan di sektor logistik.
"Yang namanya China awalnya ekonomi masih tebatas, awal 2000-an ketika barangnya ada di seluruh dunia, ekonominya langsung meningkat," pungkasnya.
(izz)
Explore More