Hingga September, Kredit BII Tumbuh 14%

Rabu, 22 Oktober 2014 - 19:22 WIB
Hingga September, Kredit...
Hingga September, Kredit BII Tumbuh 14%
A A A
JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) membukukan pertumbuhan kredit sebesar 14% menjadi Rp104,6 triliun per 30 September 2014 dari Rp91,7 triliun per 30 September 2013.‎

Sementara pendapatan operasional sebelum provisi mencapai Rp2,05 triliun dibandingkan Rp1,92 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau naik 6,7%.

Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) untuk sembilan pertama 2014 adalah Rp340 miliar sementara laba sebelum pajak tercatat Rp478 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1.098 miliar untuk PATAMI dan Rp1.562 miliar untuk laba sebelum pajak.

Presiden Direktur BII, Taswin Zakaria mengatakan, hal ini terutama disebabkan karena provisi yang lebih tinggi untuk beberapa nasabah korporasi yang terpengaruh oleh kondisi pasar yang penuh tantangan dan adanya tekanan pada marjin bunga bersih.

Dia melanjutkan, perseroan juga telah memutuskan untuk melakukan re-profiling portofolio kreditnya terutama pada segmen Perbankan Global, untuk memastikan distribusi risiko selaras dengan tingkat toleransi risiko Bank (risk appetite).

"Fokus Bank pada resegmentasi nasabah telah dilakukan awal tahun ini yang bertujuan untuk lebih fokus pada nasabah korporasi papan atas dan BUMN," ungkapnya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Resegmentasi nasabah Perbankan Global telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dan diharapkan dapat menjadi penggerak cash management dan annuity fee business Bank. Tonggak penting kemitraan bank dengan dua BUMN baru-baru ini menjadi contoh dari serangkaian kemitraan yang tengah menunggu realisasi.

"Hingga hari ini total pembiayaan kepada BUMN telah mencapai Rp1,5 triliun dan USD100 juta," kata Taswin.

Perseroan juga mencatat pertumbuhan yang positif di segmen Perbankan Bisnis, yang membukukan kenaikan 21% menjadi Rp38,9 triliun pada September 2014 dari Rp32,0 triliun pada September 2013.

Selain dengan keunggulan di Financial Supply Chain Management (FSCM), yang menjadi salah satu kekuatan bank dalam menjaring kebutuhan end-to-end dari ekosistem bisnis, Perbankan Bisnis telah menunjukkan traksi yang positif dengan terbentuknya unit baru, pembiayaan mikro.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0866 seconds (0.1#10.140)