DPR: Perlu Revitalisasi Pipa Migas Nasional

Jum'at, 24 Oktober 2014 - 12:21 WIB
DPR: Perlu Revitalisasi Pipa Migas Nasional
DPR: Perlu Revitalisasi Pipa Migas Nasional
A A A
JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi VII menilai kejadian bocornya pipa milik PT Pertamina (Persero) di Tasikmalaya, Jawa Barat untuk kali kedua di tempat yang sama menunjukan perlunya proses perawatan pipa yang lebih sesuai standar dan pengawasan intensif.

Terkait pipa migas, selain bersifat teknis operasional, juga perlu kelayakan secara administrasi dan prosedural.

"Kejadian pipa bocor, selain karena illegal tapping (pencurian), di sisi lain menunjukan kondisi pipa Pertamina perlu dilakukan revitalisasi segera," kata Anggota DPR RI Komisi VII Rofi Munawar dalam rilisnya, Jumat (24/10/2014).

Berdasarkan keterangan Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko, kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif penyebab kebocoran. Dugaan sementara, bukan akibat sabotase tapi sesuai keterangan petugas Pertamina diduga akibat usia pipa yang sudah uzur.

"Dampak kebocoran ini telah meresahkan warga yang dilewati pipa tersebut. Kejadian kemarin telah memberikan pelajaran berharga karena telah menyebabkan kerugian bagi warga, diantaranya ikan-ikan di sungai mati seiring tercampurnya air dengan solar. Warga juga tak bisa menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari," tukas Rofi.

Dia menambahkan, migas sebagai salah satu produk yang mempunyai nilai strategis perlu dijaga ketersediaannya secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pengelolaan penyaluran minyak dan gas bumi, yang merupakan salah satu bagian dari mata rantai proses penyediaannya perlu mendapatkan pengawasan secara sistematis oleh pemerintah, operator maupun regulator.

"Regulator maupun kementerian terkait harus segera melakukan proses evaluasi dan revitalisasi terhadap kondisi pipa migas nasional karena tentu pada akhirnya akan menyebabkan kerugian materil maupun imaterial," kata Rofi.

Pipa transmisi minyak (oil transmission-line/trunkline) adalah pipa untuk menyalurkan minyak bumi dari stasiun pengumpul ketempat pengolahan, dan dari tempat pengolahan ke depot, dan dari depot ke depot atau dari depot ke pelabuhan dan atau sebaliknya.

"Pipa merupakan salah satu aspek penting dalam kelancaran distribusi BBM selama ini, karenanya perlu diperhatikan dengan serius," tutur Rofi.

Seperti diketahui, pipa distribusi solar milik PT Pertamina bocor di Kampung Warung, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa lalu (21/10/2014) sekitar pukul 10.00 WIB. Pipa yang bocor merupakan pipa distribusi solar dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ke Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4763 seconds (0.1#10.140)