SCG Gelontorkan Rp4,2 Triliun Bangun Pabrik di Sukabumi
A
A
A
BANDUNG - Produsen semen asal Thailand Siam Cement Group (SCG) yang merambah pasar semen Indonesia sejak Juli 2014 ini kini tengah serius membangun pabrik di Sukabumi, Jawa Barat dengan investasi USD356 juta atau setara Rp4,2 triliun.
Branding & Marketing Manager SCG Cement-Building Materials SCG Indonesia Atthapol Phongcharoensuk mengatakan, Sukabumi dipilih karena di daerah tersebut sangat potensial untuk produksi semen asal Thailand yang masuk ke Indonesia melalui pabrik bata ringan di Karawang April 2014. Di sana terdapat kekayaan alam dan bahan yang bagus untuk produksi semen SCG.
“Pabrik tersebut ditargetkan akan mulai beroperasi pada Triwulan III-2015 nanti. Dengan adanya pabrik tersebut, kami tidak perlu lagi mendatangkan semen dari Thailand untuk dipasarkan di Indonesia,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela Indobuildtech Expo yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Jumat (24/10/2014).
Jika sudah beroperasi, pabrik di Sukabumi ini diprediksi bisa menghasilkan 1,8 juta ton semen per tahunnya. Dengan angka tersebut, pihak semen SCG meyakini bisa memenuhi pasar semen di Indonesia.
“Nilai investasi yang kami gelontorkan untuk membangun pabrik ini sekitar USD356 juta. Pengalaman kami selama 100 tahun di industri semen membuat kami yakin bisa bersaing di Indonesia,” sebutnya.
Dia mengakui, sejak dipasarkan pada Juli 2014 lalu, pihaknya langsung mendatangkan semen dari negara asalnya. Karenanya, pembangunan pabrik di Sukabumi ini dinilai sangat tepat untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
“Untuk keperluan marketing selama ini, kami mendatangkan produk langsung dari Thailand karena pabriknya belum rampung,” katanya.
Disinggung mengenai Bandung, menurutnya, Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang menjadi pasar sangat potensial untuk digarap. Pihaknya memiliki konsentrasi tersendiri untuk menggarap pasar Bandung.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya tidak ingin menjadi pemain besar di industri semen domestik, namun ingin memberikan pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk memilih semen baik untuk kebutuhan bangunan atau perumahan atau infrastruktur lainnya.
“Kita tidak ingin merebut pangsa pasar semen yang diproduksi lokal. Karena itu, pangsa pasar yang kami sasar adalah menengah ke atas. Ada tiga produk baru hasil inovasi kami yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Ketiganya antara lain SCG Cement Portland, SCG Smartblock, dan SCG Mortar,” tuturnya.
Branding & Marketing Manager SCG Cement-Building Materials SCG Indonesia Atthapol Phongcharoensuk mengatakan, Sukabumi dipilih karena di daerah tersebut sangat potensial untuk produksi semen asal Thailand yang masuk ke Indonesia melalui pabrik bata ringan di Karawang April 2014. Di sana terdapat kekayaan alam dan bahan yang bagus untuk produksi semen SCG.
“Pabrik tersebut ditargetkan akan mulai beroperasi pada Triwulan III-2015 nanti. Dengan adanya pabrik tersebut, kami tidak perlu lagi mendatangkan semen dari Thailand untuk dipasarkan di Indonesia,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela Indobuildtech Expo yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Jumat (24/10/2014).
Jika sudah beroperasi, pabrik di Sukabumi ini diprediksi bisa menghasilkan 1,8 juta ton semen per tahunnya. Dengan angka tersebut, pihak semen SCG meyakini bisa memenuhi pasar semen di Indonesia.
“Nilai investasi yang kami gelontorkan untuk membangun pabrik ini sekitar USD356 juta. Pengalaman kami selama 100 tahun di industri semen membuat kami yakin bisa bersaing di Indonesia,” sebutnya.
Dia mengakui, sejak dipasarkan pada Juli 2014 lalu, pihaknya langsung mendatangkan semen dari negara asalnya. Karenanya, pembangunan pabrik di Sukabumi ini dinilai sangat tepat untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
“Untuk keperluan marketing selama ini, kami mendatangkan produk langsung dari Thailand karena pabriknya belum rampung,” katanya.
Disinggung mengenai Bandung, menurutnya, Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang menjadi pasar sangat potensial untuk digarap. Pihaknya memiliki konsentrasi tersendiri untuk menggarap pasar Bandung.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya tidak ingin menjadi pemain besar di industri semen domestik, namun ingin memberikan pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk memilih semen baik untuk kebutuhan bangunan atau perumahan atau infrastruktur lainnya.
“Kita tidak ingin merebut pangsa pasar semen yang diproduksi lokal. Karena itu, pangsa pasar yang kami sasar adalah menengah ke atas. Ada tiga produk baru hasil inovasi kami yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Ketiganya antara lain SCG Cement Portland, SCG Smartblock, dan SCG Mortar,” tuturnya.
(gpr)