Kapasitas Sofyan Djalil di Menko Perekonomian Diragukan

JAKARTA - Nama Sofyan Djalil kembali muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian. Namun, kapasitas dia sebagai Menko Perekonomian diragukan.

Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih menilai, mantan Menteri BUMN tersebut di satu sisi memenuhi syarat sebagai manajer yang membawahi kementerian, di sisi lain pemahaman terhadap beberapa kementerian di bawahnya minim.

"Ya, Menko diperlukan sebagai manajer yang membawahi kementerian lainnya. Itu satu sisi memenuhi syarat. Tapi, pemahaman dari sisi kementerian itu mungkin yang menjadi kekurangan beliau," jelasnya kepada Sindonews, Minggu (26/10/2014).

Lana mencontohkan, Menko Perekonomian akan membawahi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang berkaitan dengan pajak dan menjadi organ vital pemerintahan Jokowi ke depan.

"Pajak harus dinaikkan, ketahanan pangan yang harus diurus Mentan itu kan juga di bawah Menko. Ketahanan energi juga, barangkali dari aspek kompetensi kurang," tegas Lana.

Sebagai informasi, Sofyan Djalil merupakan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) pada 2004-2007. Kemudian, dilanjutkan menjabat sebagai Menteri BUMN pada tahun 2007-2009. Lama tak terdengar, namanya muncul di era pemerintahan baru Presiden Jokowi.