Sofyan Jalil Kecewa Ruang Wartawan Bau Rokok

Selasa, 28 Oktober 2014 - 14:27 WIB
Sofyan Jalil Kecewa...
Sofyan Jalil Kecewa Ruang Wartawan Bau Rokok
A A A
JAKARTA - Baru hari pertama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil bekerja di kantor Kemenko Perekonomian Lapangan Banteng langsung action.

Setelah rapat di kantor Wapres pada pagi hari, Sofyan tidak langsung ke ruangannya di lantai 4 gedung AA Maramis. Karena banyaknya wartawan yang mencegat dirinya di lobby, akhirnya mantan Menneg BUMN (periode 2007-2009) tersebut melayani pertanyaan awak media.

Usai melayani wartawan, mendadak Sotyan sidak di seluruh ruangan terutama di lantai dasar Gedung AA Maramis, setelah sebelumnya ditodong ketua Forkem (Forum Wartawan Ekonomi Makro) Rajardjo agar mampir di ruang wartawan (press room) di salah satu sudut lantai dasar.

Soyan mengaku sangat kecewa karena ruang wartawan yang cukup megah tersebut tercium bau rokok yang cukup menyengat. "Kok ruang wartawan bisa merokok? Padahal ada sticker dilarang merokok! Wah perlu nih dikeluarkan Permenko dilarang merokok di seluruh kantor Kemenko," ujar Sofyan sedikit kesal, Selasa (28/10/2014).

Sialnya, yang disidak ketahuan merokok adalah Sofyan, salah satu humas "legendaris" yang sudah mengurus 8 Menko Perekonomian dan 12 Menteri Keuangan selama berkarier di lingkungan Lapangan Banteng.

"Wah saya enggak bisa komentar deh, ketahuan Pak Mentri, ini namanya Sofyan kegap Sofyan," kelakar Sofyan yang akrab dipanggil Babeh ini.

Meski sudah diteranggkan ketua Forkem bahwa yang namanya wartawan tidak bisa lepas dari rokok dan kopi, Menteri kelahiran Peureulak, Aceh 23 september 1953 tersebut tetap tidak terima, bahwa yang namanya ruangan harus bebas dari asap rokok.

Sofyan juga sedikit kecewa, ruangan merokok di depan press room ternyata sudah beralih fungsi menjadi ruang ATM salah satu bank BUMN.

"Saya nanti perintahkan staff, selain menjadi ruang ATM, seharusnya ruangan ini menjadi smoking room, harus itu," tegas Pak Menko.

Dalam beberapa kesempatan, mantan komisaris independen PT Kimia Farma itu akan membuat jajaran di kementerian yang ada di bawahnya menjadi kementerian yang efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

"Kita akan bikin kementerian yang efektif, sistem kementerian yang seperti apa adanya. Saya akan buka kantor saya, seperti complain center," pungkas Sofyan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6121 seconds (0.1#10.140)