Mitra Pinasthika Catat Penurunan Laba 2,9%
A
A
A
JAKARTA - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) pada sembilan bulan pertama 2014 mencata laba bersih sebesar Rp399 miliar, turun 2,9% dari kuartal III/2013 sebesar Rp410,57 miliar.
Presiden Direktur MPMX Koji Shima mengatakan, dinamika ekonomi makro Indonesia hingga akhir kuartal III/2014 masih menghadapi berbagai tantangan. Pertumbuhan ekonomi melambat, likuiditas yang cukup ketat, serta defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang masih lebar.
Faktor-faktor ini berdampak pada perkembangan dunia usaha di berbagai sektor, termasuk perusahaan-perusahaan yang sedang gencar berekspansi dan menggenjot pertumbuhan seperti MPMX.
"Menghadapi tantangan tersebut, kami berfokus melakukan hal-hal fundamental dan melakukan pendekatan lebih konservatif di seluruh lini bisnis kami," kata Koji dalam rilisnya, Selasa (28/10/2014).
Dengan strategi tersebut, MPMX memastikan bisnisnya tetap sehat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan pendapatan sebesar 16,5% menjadi Rp12 triliun dan laba kotor sebesar 14,3% menjadi Rp1,7 triliun dibandingkan periode yang sama 2013.
"Kami bersyukur di tengah situasi ekonomi yang dinamis dan penuh tantangan, MPMX masih dapat terus bertumbuh secara sehat, terutama dengan pertumbuhan pendapatan yang masih di angka dua digit," imbuhnya.
Ke depan, lanjut dia, diperkirakan kondisi ekonomi makro masih menantang. Namun dia optimistis, dengan strategi bisnis yang tepat dan daya saing anak-anak usaha yang terus meningkat, MPMX akan terus bertumbuh.
Sebelumnya di bulan September lalu, MPMX melalui anak perusahaannya, MPM Global Pte Ltd menerbitkan obligasi (senior notes) bertenor 5 tahun senilai USD200 juta atau setara Rp2,4 triliun (kurs Rp12.000), dengan yield sebesar 6,75%. Penawaran obligasi ini mengalami kelebihan permintaan hingga 7 kali atau senilai USD1,4 miliar setara Rp16,8 triliun.
"Tingginya minat investor terhadap obligasi pertama MPMX menunjukkan besarnya kepercayaan investor terhadap kekuatan dan prospek bisnis MPMX, serta kemampuan manajemen dalam mengeksekusi rencana pertumbuhan dan prospek bisnisnya di masa depan," imbuh Koji.
Presiden Direktur MPMX Koji Shima mengatakan, dinamika ekonomi makro Indonesia hingga akhir kuartal III/2014 masih menghadapi berbagai tantangan. Pertumbuhan ekonomi melambat, likuiditas yang cukup ketat, serta defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang masih lebar.
Faktor-faktor ini berdampak pada perkembangan dunia usaha di berbagai sektor, termasuk perusahaan-perusahaan yang sedang gencar berekspansi dan menggenjot pertumbuhan seperti MPMX.
"Menghadapi tantangan tersebut, kami berfokus melakukan hal-hal fundamental dan melakukan pendekatan lebih konservatif di seluruh lini bisnis kami," kata Koji dalam rilisnya, Selasa (28/10/2014).
Dengan strategi tersebut, MPMX memastikan bisnisnya tetap sehat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan pendapatan sebesar 16,5% menjadi Rp12 triliun dan laba kotor sebesar 14,3% menjadi Rp1,7 triliun dibandingkan periode yang sama 2013.
"Kami bersyukur di tengah situasi ekonomi yang dinamis dan penuh tantangan, MPMX masih dapat terus bertumbuh secara sehat, terutama dengan pertumbuhan pendapatan yang masih di angka dua digit," imbuhnya.
Ke depan, lanjut dia, diperkirakan kondisi ekonomi makro masih menantang. Namun dia optimistis, dengan strategi bisnis yang tepat dan daya saing anak-anak usaha yang terus meningkat, MPMX akan terus bertumbuh.
Sebelumnya di bulan September lalu, MPMX melalui anak perusahaannya, MPM Global Pte Ltd menerbitkan obligasi (senior notes) bertenor 5 tahun senilai USD200 juta atau setara Rp2,4 triliun (kurs Rp12.000), dengan yield sebesar 6,75%. Penawaran obligasi ini mengalami kelebihan permintaan hingga 7 kali atau senilai USD1,4 miliar setara Rp16,8 triliun.
"Tingginya minat investor terhadap obligasi pertama MPMX menunjukkan besarnya kepercayaan investor terhadap kekuatan dan prospek bisnis MPMX, serta kemampuan manajemen dalam mengeksekusi rencana pertumbuhan dan prospek bisnisnya di masa depan," imbuh Koji.
(rna)