FIABCI Bentuk Standar Etika Internasional Bidang Properti
A
A
A
JAKARTA - Federasi Real Estate Internasional (FIABCI) membentuk Standar Koalisi Etika International (IESC) dalam pertemuan organisasi properti dan jasa profesional di seluruh dunia di markas PBB, New York, AS, pada 22-23 Oktober lalu.
Koalisi, yang terdiri dari badan-badan profesional terkemuka dari Asia, Eropa, Oceania, Amerika Utara dan Selatan bertujuan mengembangkan dan menerapkan standar etika para profesional di industri properti.
Standar etik ini diharapkan dapat meluncur pada awal 2016, yang akan diterapkan melalui pelatihan dan bimbingan untuk para profesional.
"Selama seperempat abad terakhir, pasar properti telah menjadi benar-benar global yang mencakup semua aspek pembangunan komersial dan perumahan, serta investasi kelembagaan," ujar Presiden FIABCI Dunia, Robyn Waters dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Kamis (30/10/2014).
"Banyak kode etik sudah ada dengan prinsip umum mempromosikan integritas, transparansi, kepercayaan dan kompetensi profesional. Namun, hingga saat ini belum ada suara bersatu atau tunggal, yang jelas standar dasar yang diterapkan di seluruh dunia," tambahnya.
Aturan baru ini memiliki potensi mengubah persepsi masyarakat tentang industri real estate dengan menciptakan dan menerapkan standar perilaku etis internasional.
Koalisi, yang terdiri dari badan-badan profesional terkemuka dari Asia, Eropa, Oceania, Amerika Utara dan Selatan bertujuan mengembangkan dan menerapkan standar etika para profesional di industri properti.
Standar etik ini diharapkan dapat meluncur pada awal 2016, yang akan diterapkan melalui pelatihan dan bimbingan untuk para profesional.
"Selama seperempat abad terakhir, pasar properti telah menjadi benar-benar global yang mencakup semua aspek pembangunan komersial dan perumahan, serta investasi kelembagaan," ujar Presiden FIABCI Dunia, Robyn Waters dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Kamis (30/10/2014).
"Banyak kode etik sudah ada dengan prinsip umum mempromosikan integritas, transparansi, kepercayaan dan kompetensi profesional. Namun, hingga saat ini belum ada suara bersatu atau tunggal, yang jelas standar dasar yang diterapkan di seluruh dunia," tambahnya.
Aturan baru ini memiliki potensi mengubah persepsi masyarakat tentang industri real estate dengan menciptakan dan menerapkan standar perilaku etis internasional.
(dmd)