Global Mediacom Targetkan Pendapatan Naik 15%
A
A
A
JAKARTA - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menargetkan pendapatan perseroan tahun depan meningkat 15% dibandingkan tahun ini. Demi mengejar target tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) lebih dari USD75 juta (sekitar Rp900 miliar).
Direktur Global Mediacom Oerianto Guyandi mengatakan, pertumbuhan pendapatan pada industri media tahun ini memang mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan berlangsungnya masa kampanye pemilihan umum (pemilu) yang menyebabkan ketidakpastian.
“Tapi, tahun politik sudah kita lalui. Pada awal tahun iklan memang belum begitu banyak, tapi saat ini sudah bagus. Tahun depan pertumbuhan top line industri sebesar 15% dan kita berharap bisa tumbuh sama atau lebih dari industri,” kata Oerianto seusai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BMTR di Jakarta kemarin. Lebih lanjut dia menjelaskan, target pertumbuhan pendapatan Global Mediacom di tahun 2015 juga akan didukung kinerja dua anak usahanya, yaitu PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY).
Pendapatan dari iklan melalui stasiun televisi reguler atau free to air (FTA) maupun televisi berbayar diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. “Untuk televisi berbayar, kita akan tambahkan dengan fasilitas akses internet berkecepatan tinggi dan TV kabel interaktif melalui MNC Play Media. Dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan, kita targetkan memperoleh pengguna hingga 1,5 juta,” papar dia.
Dalam keterbukaan informasi perseroan di Bursa Efek Indonesia, sepanjang semester I/2014 Global Mediacom membukukan pendapatan pokok sebesar Rp5,28 triliun atau naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,82 triliun. Sedangkan, laba bersih tahun berjalan pada periode yang sama mencapai Rp889,35 miliar atau turun 10% dibandingkan semester I/2013 yang berada di angka Rp982,99 miliar.
“Untuk FTA, sampai dengan akhir tahun pertumbuhan pendapatannya bisa mencapai 10%, namun kita lihat lagi dengan perkembangan industri nasional dan pertumbuhan ekonominya. Kamioptimististarget bisa dikejar karena masih berjalan tiga bulan lagi,” imbuhnya. Sedangkan, demi menggenjot target pendapatan tahun depan, lanjut Oerianto, perseroan siap mengalokasikan capex konsolidasi di atas USD75 juta atau lebih dari Rp900 miliar dengan kurs Rp12.000 per dolar AS.
Alokasi belanja modal tahun depan memang lebih rendah dibandingkan capex tahun ini. Hal tersebut disebabkan sejumlah pengembangan dan peralatan untuk studio telah dilakukan pada tahun ini. “Kami memang berencana menambah 10 studio, capex tahun depan seharusnya lebih kecil dari tahun ini karena ada beberapa proyek yang sudah selesai. Sampai dengan saat ini serapan capex mencapai 60–70%,” papar dia.
Sementara, Komisaris Utama Global Mediacom Rosana Barack menjelaskan, dalam RUPSLB, pemegang saham yang hadir memutuskan untuk melakukan perubahan pengurus perseroan. Pemegang saham telah menyetujui untuk menetapkan Indra Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai Direktur BMTR menjadi Direktur Independen BMTR. “Dalam RUPSLB hari ini, manajemen dan pemegang saham sepakat untuk menetapkan Indra Pudjiastuti menjadi direktur independen perseroan,” tandasnya.
Heru febrianto
Direktur Global Mediacom Oerianto Guyandi mengatakan, pertumbuhan pendapatan pada industri media tahun ini memang mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan berlangsungnya masa kampanye pemilihan umum (pemilu) yang menyebabkan ketidakpastian.
“Tapi, tahun politik sudah kita lalui. Pada awal tahun iklan memang belum begitu banyak, tapi saat ini sudah bagus. Tahun depan pertumbuhan top line industri sebesar 15% dan kita berharap bisa tumbuh sama atau lebih dari industri,” kata Oerianto seusai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BMTR di Jakarta kemarin. Lebih lanjut dia menjelaskan, target pertumbuhan pendapatan Global Mediacom di tahun 2015 juga akan didukung kinerja dua anak usahanya, yaitu PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY).
Pendapatan dari iklan melalui stasiun televisi reguler atau free to air (FTA) maupun televisi berbayar diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. “Untuk televisi berbayar, kita akan tambahkan dengan fasilitas akses internet berkecepatan tinggi dan TV kabel interaktif melalui MNC Play Media. Dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan, kita targetkan memperoleh pengguna hingga 1,5 juta,” papar dia.
Dalam keterbukaan informasi perseroan di Bursa Efek Indonesia, sepanjang semester I/2014 Global Mediacom membukukan pendapatan pokok sebesar Rp5,28 triliun atau naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,82 triliun. Sedangkan, laba bersih tahun berjalan pada periode yang sama mencapai Rp889,35 miliar atau turun 10% dibandingkan semester I/2013 yang berada di angka Rp982,99 miliar.
“Untuk FTA, sampai dengan akhir tahun pertumbuhan pendapatannya bisa mencapai 10%, namun kita lihat lagi dengan perkembangan industri nasional dan pertumbuhan ekonominya. Kamioptimististarget bisa dikejar karena masih berjalan tiga bulan lagi,” imbuhnya. Sedangkan, demi menggenjot target pendapatan tahun depan, lanjut Oerianto, perseroan siap mengalokasikan capex konsolidasi di atas USD75 juta atau lebih dari Rp900 miliar dengan kurs Rp12.000 per dolar AS.
Alokasi belanja modal tahun depan memang lebih rendah dibandingkan capex tahun ini. Hal tersebut disebabkan sejumlah pengembangan dan peralatan untuk studio telah dilakukan pada tahun ini. “Kami memang berencana menambah 10 studio, capex tahun depan seharusnya lebih kecil dari tahun ini karena ada beberapa proyek yang sudah selesai. Sampai dengan saat ini serapan capex mencapai 60–70%,” papar dia.
Sementara, Komisaris Utama Global Mediacom Rosana Barack menjelaskan, dalam RUPSLB, pemegang saham yang hadir memutuskan untuk melakukan perubahan pengurus perseroan. Pemegang saham telah menyetujui untuk menetapkan Indra Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai Direktur BMTR menjadi Direktur Independen BMTR. “Dalam RUPSLB hari ini, manajemen dan pemegang saham sepakat untuk menetapkan Indra Pudjiastuti menjadi direktur independen perseroan,” tandasnya.
Heru febrianto
(ars)