Borneo Catat Rugi Bersih Enam Bulan Naik 53%
A
A
A
JAKARTA - PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk (BORN) hingga enam bulan pertama tahun ini mencatat kenaikan rugi bersih sekitar 53,21% menjadi USD170,14 juta atau setara Rp2,02 triliun (kurs Rp11.900) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD111,05 juta.
Laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Jumat (31/10/2014) menunjukkan bahwa naiknya rugi bersih akibat susutnya penjualan bersih sebesar 54,89% menjadi USD69,24 juta atau setara Rp823,96 miliar dari USD153,5 juta pada akhir kuartal II/2013.
Turunnya penjualan bersih seiring dengan berkurangnya beban pokok penjualan menjadi USD138,4 juta dari USD151,38 juta, beban penjualan dan pemasaran turun menjadi USD4,45 juta dari USD30,13 juta.
Selain itu, beban umum dan administrasi juga susut menjadi USD4 juta dari USD8,36 juta, beban keuangan turun menjadi USD24,65 juta dari USD55,69 juta. Namun, beban lain-lain menjadi USD61,93 juta atau setara Rp736,97 miliar dari sebelumnya laba USD21.000.
Adapun jumlah aset perusahaan per akhir Juni tercatat sebesar USD1,18 miliar, dengan total utang USD1,67 miliar. Jumlah tersebut naik dibanding akhir tahun lalu, di mana jumlah aset senilai USD1,33 miliar, dengan total utang USD1,64 miliar.
Laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Jumat (31/10/2014) menunjukkan bahwa naiknya rugi bersih akibat susutnya penjualan bersih sebesar 54,89% menjadi USD69,24 juta atau setara Rp823,96 miliar dari USD153,5 juta pada akhir kuartal II/2013.
Turunnya penjualan bersih seiring dengan berkurangnya beban pokok penjualan menjadi USD138,4 juta dari USD151,38 juta, beban penjualan dan pemasaran turun menjadi USD4,45 juta dari USD30,13 juta.
Selain itu, beban umum dan administrasi juga susut menjadi USD4 juta dari USD8,36 juta, beban keuangan turun menjadi USD24,65 juta dari USD55,69 juta. Namun, beban lain-lain menjadi USD61,93 juta atau setara Rp736,97 miliar dari sebelumnya laba USD21.000.
Adapun jumlah aset perusahaan per akhir Juni tercatat sebesar USD1,18 miliar, dengan total utang USD1,67 miliar. Jumlah tersebut naik dibanding akhir tahun lalu, di mana jumlah aset senilai USD1,33 miliar, dengan total utang USD1,64 miliar.
(rna)