Laba Bersih MNC Investama Meroket 722%
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Investama Tbk (BHIT) hingga akhir kuartal III tahun ini membukukan laba bersih sebesar Rp218,92 miliar. Angka itu meroket 722,4% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp26,62 miliar.
Laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan akhir pekan ini menunjukkan bahwa melonjaknya laba bersih tersebut didukung meningkatnya pendapatan bersih perusahaan sebesar 9,42% menjadi Rp9,18 triliun dibanding akhir kuartal III tahun lalu senilai Rp8,39 triliun.
Pendapatan perusahaan dikontribusi dari media berbasis iklan yang meningkat menjadi Rp4,65 triliun dari Rp4,32 triliun, media berbasis pelangan menjadi Rp2,44 triliun dari Rp2,23 triliun, pembiayaan, efek dan asuransi menjadi Rp647,20 miliar dari Rp574,46 miliar.
Selain itu, juga dikontribusi dari naiknya pendapatan sektor pertambangan mencapai Rp529,93 miliar dari Rp415,28 miliar, media berbasis online bertambah hampir dua kali lipat menjadi Rp414,81 miliar dari Rp233,92 miliar, dan penjualan melalui media naik menjadi Rp81,29 miliar dari Rp62,18 miliar.
Naiknya pendapatan bersih perusahaan diikuti naiknya beban langsung menjadi Rp5,24 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp4,49 triliun. Namun, induk perusahaan investasi MNC Group ini mampu menekan kerugian kurs secara signifikan menjadi hanya Rp36,7 miliar dari periode yang sama 2014 sebesar Rp1,1 triliun.
Hal itu menyebabkan laba bersih periode berjalan BHIT pada akhir September 2014 meningkat 49,4% menjadi Rp1,13 triliun dibanding akhir September tahun lalu sebesar Rp756,38 miliar. Laba per saham dasar dan dilusian ikut melonjak menjadi Rp6,2 per lembar dibanding periode yang sama 2013 senilai Rp0,8 per lembar.
Adapun jumlah aset perusahaan per akhir bulan lalu tercatat mencapai Rp47,29 triliun, melesat dibanding akhir tahun 2013 sebesar Rp31,75 triliun.
Harga saham BHIT pada perdagangan Jumat (31/10/2014) sebesar Rp335 per lembar. Posisi itu naik 5 poin atau 1,52% dibanding penutupan perdagangan hari sebelumnya di harga Rp330 per lembar.
Laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan akhir pekan ini menunjukkan bahwa melonjaknya laba bersih tersebut didukung meningkatnya pendapatan bersih perusahaan sebesar 9,42% menjadi Rp9,18 triliun dibanding akhir kuartal III tahun lalu senilai Rp8,39 triliun.
Pendapatan perusahaan dikontribusi dari media berbasis iklan yang meningkat menjadi Rp4,65 triliun dari Rp4,32 triliun, media berbasis pelangan menjadi Rp2,44 triliun dari Rp2,23 triliun, pembiayaan, efek dan asuransi menjadi Rp647,20 miliar dari Rp574,46 miliar.
Selain itu, juga dikontribusi dari naiknya pendapatan sektor pertambangan mencapai Rp529,93 miliar dari Rp415,28 miliar, media berbasis online bertambah hampir dua kali lipat menjadi Rp414,81 miliar dari Rp233,92 miliar, dan penjualan melalui media naik menjadi Rp81,29 miliar dari Rp62,18 miliar.
Naiknya pendapatan bersih perusahaan diikuti naiknya beban langsung menjadi Rp5,24 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp4,49 triliun. Namun, induk perusahaan investasi MNC Group ini mampu menekan kerugian kurs secara signifikan menjadi hanya Rp36,7 miliar dari periode yang sama 2014 sebesar Rp1,1 triliun.
Hal itu menyebabkan laba bersih periode berjalan BHIT pada akhir September 2014 meningkat 49,4% menjadi Rp1,13 triliun dibanding akhir September tahun lalu sebesar Rp756,38 miliar. Laba per saham dasar dan dilusian ikut melonjak menjadi Rp6,2 per lembar dibanding periode yang sama 2013 senilai Rp0,8 per lembar.
Adapun jumlah aset perusahaan per akhir bulan lalu tercatat mencapai Rp47,29 triliun, melesat dibanding akhir tahun 2013 sebesar Rp31,75 triliun.
Harga saham BHIT pada perdagangan Jumat (31/10/2014) sebesar Rp335 per lembar. Posisi itu naik 5 poin atau 1,52% dibanding penutupan perdagangan hari sebelumnya di harga Rp330 per lembar.
(rna)